Triyadi Guntur Wiratmo
"Kecamatan Sei Menggaris terbentuk di tahun 2010 dan merupakan kecamatan terdepan yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia. Dengan jumlah penduduk sekitar 8.950 orang tersebar di beberapa desa diantaranya desa Srinanti dan desa Tabur Lestari yang merupakan desa-desa penyangga perkebunan sawit dan pertambangan yang berada di wilayah terdekat. Pada awalnya, kebutuhan air minum di kedua desa ini bukan menjadi masalah yang besar, akan tetapi sejalan dengan berkembangnya desa, dan bertambahnya jumlah masyarakat yang berada di kedua desa ini, maka permasalahan air menjadi masalah yang cukup membutuhkan perhatian khusus. Pada tahun 2009 dibangun instalasi penyediaan air bersih berupa SPAM (Sistem Pengelolaan Air Minum) di desa Srinanti yang sempat jatuh bangun dan beberapa kali berhenti beroperasi. Akan tetapi pada tahun 2018, SPAM ini dibangun kembali dan ditata ulang managemennya sehingga sistem pengelolaan air minum ini mendapat penghargaan sebagai pengelolaan SPAM yang cukup baik (2021). Pembangunan SPAM ini dilakukan atas kerjasama antara DTR (Duta Tambang Rekayasa) yang merupakan anak perusahaan MEDCO, didukung oleh para ahli dalam sistem pengairan dari ITB. Sampai saat ini SPAM sudah dapat mengairi rumah-rumah di SP 2 (Desa Srinanti) dengan harga yang sangat kompetitif, sebagai informasi, harga air yang dijual sebelum SPAM ini beroperasi mencapai harga Rp. 300.000/tangki, dengan adanya SPAM ini, masyarakat cukup membayar Rp. 10.000/kubik, dan mulai melakukan perluasan jangkauan ke desa Tabur Lestari yang berjarak kurang lebih 5 Km dari sumber air. Semakin baiknya sistem pengelolaan SPAM ini tidak luput dari masalah yang secara alamiah hadir, diantaranya jumlah debit air yang semakin berkurang setiap tahunnya, dikarenakan lingkungan yang rusak, penggunaan air yang boros karena merasa harga air yang murah dibandingkan sebelumya, serta kesadaran masyarakat pengguna air yang masih lemah dalam kesadaran membayar kontribusi terhadap SPAM ini. Beberapa upaya sudah dilakukan diantaranya dengan melakukan penanaman bambu di sekitar embung yang berfungsi menjaga air agar debitnya terjaga, sudah dilakukan sejak tahun 2018. Akan tetapi untuk memperbaiki kesadaran masyarakat dalam penggunaan air, dan menjaga lingkungan perlu adanya kampanye untuk masyarakat agar lebih bijak dalam memanfaatkan air, dan rutin dalam membayar iuran penggunaan air ini. Dengan permasalahan yang hadir, maka salah satu solusi yang akan dilakukan adalah dengan membuat satu sistem kampanye penyadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar dengan harapan dapat berdampak pada debit air yang lebih stabil di embung, juga penyadaran akan pentingnya membayar iuran demi berlangsungnya SPAM ini secara berkelanjutan."