Jongga Jihanny
Berdasarkan beberapa sumber, jenis kerusakan lubang merupakan kerusakan yang paling sering terjadi di infrastruktur jalan. Dikarenakan keterbatasan waktu maupun anggaran, kebanyakan kerusakan lubang ini belum dapat tertangani sehingga menyebabkan kerusakan meluas. Masyarakat sebagai pengguna merasakan kerugian dari adanya kerusakan lubang ini baik terkait dengan kenyamanan maupun keselamatan lalu lintas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara melakukan inventarisasi titik kerusakan (lubang) di lokasi kajian studi; pemantauan kondisi keselamatan berkendara di beberapa titik/lokasi prioritas; melakukan perbaikan langsung pada beberapa lokasi prioritas; monitoring dan evaluasi kembali pada lokasi yang dilakukan perbaikan jalan; serta penyusunan kesimpulan dan pembuatan artikel ilmiah. Setelah dilakukan survei di beberapa kecamatan Kota Bandung didapatkan total kerusakanlubang yang ditemukan mencapai ± 200 lubang. Selanjutnya diilakukan monitoring kembali di tiap lokasi kerusakan dan ditemukan 44% lubang telah diperbaiki, 44% kondisi lubang tetap sama dan 12% kerusakan semakin parah atau meluas. Dari survey perilaku berkendara, mayoritas terjadi manuver kendaraan dan penurunan kecepatan pada tiap lokasi kerusakan lubang jalan. Mayoritas perilaku kendaraan tersebut dilakukan oleh kendaraan motor (roda 2) untuk menghindari lubang.
Karya Tulis
Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini survey kerusakan jalan dilakukan untuk mengumpulkan data kerusakan jalan. Kemudian dilakukan monitoring dan didapatkan informasi 44% lubang telah diperbaiki, 44% kondisi lubang tetap sama dan 12% kerusakan semakin parah atau meluas. Dilakukan juga pemantauan manuver kendaraan untuk melihat pengaruh kerusakan jalan terhadap keselamatan lalu lintas. Selanjutnya informasi ini disampaikan kepada Dinas PU Kota Bandung dalam bentuk laporan serta dianalisis dan disusun kembali dalam bentuk artikel ilmiah.