Kajian Ketidakseimbangan Tegangan Sistem 150 Kv Pln Pada Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Jihad Furqani



Ringkasan Kegiatan

.Saat iniperjalanan Jakarta-Bandung, baik menggunakan kereta api maupun kendaraan daratlainnya (mobil), ditempuh dalam waktu minimum 3 jam. Waktu tempuh ini cukuplama mengingat besarnya trafik dari Jakarta-Bandung ataupun sebaliknya. Olehkarena itu, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dapat mengurangi waktutempuh antara Jakarta dan Bandung. Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menempuhjarak kurang lebih 140 km dengan kecepatan maksimum 350 km/jam sehingga dariJakarta ke Bandung atau arah sebaliknya dapat ditempuh dalam waktu kurang dari1 jam. Namun, pembangunan kereta cepat ini memerlukan infrastruktur pendukungyaitu pasokan energi listrik. Dalam sistem tenaga terdapat beberapa syarat yangharus dipenuhi untuk kebutuhan infrastruktur listrik tersebut, salah satunyaadalah batas ketidakseimbangan tegangan. Pasokan untuk kereta cepat inimenggunakan sistem 2 fasa dan sistem 1-fasa yang terhubung dengan sistem 150 kVPLN Jawa-Bali tiga-fasa sehingga berpotensi mengakibatkan ketidakseimbangantegangan. PLN mempersyaratkan nilai ketidakseimbangan tegangan maksimum 2% saatkeadaan transien dan 1% saat keadaan tunak. Kajian ini dilakukan untukmelakukan analisis ketidakseimbangan pada sistem 150 kV PLN akibat operasiKereta Cepat Jakarta-Bandung. Dari hasil simulasi dapat diketahui beberapa polaoperasi dan kasus yang berada di atas batas yang ditetapkan PLN yaitu maksimal1% saat kondisi tunak diantaranya pola operasi single dan doubleEMU untuk Gardu Traksi Tegal Luar, single EMU yang berhenti hanya diStasiun Halim dan Tegal Luar untuk Gardu Traksi Karawang, dan Double EMUuntuk Gardu Traksi Karawang. Untuk kondisi transien, seluruh pola operasi dankasus berada di bawah batas yang ditetapkan PLN. Adapun usulan mitigasi untukkondisi ketidakseimbangan di atas batas yang ditetapkan adalah denganmenggunakan Static VAR Compensator (SVC) pada Gardu Traksi Karawang dan TegalLuar. Dengan memasang SVC pada gardu traksi yang memiliki ketidakseimbanganmelebihi batas, ketidakseimbangan tegangan akan dikompensasi sehingga masuk kedalam batas toleransi.



Capaian

Publisitas



Testimoni Masyarakat

.- Mengetahui kondisi ketidakseimbangan tegangan pada sistem jaringan PLN saat Kereta-Cepat Jakarta Bandung beroperasi dan aspek mitigasi yang diperlukan apabila ketidakseimbangan tegangan apabila melebihi batas yang ditetapkan.