I Gede Wenten
Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng Bali, merupakan salah satu lokasi pengungsian untuk masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Agung, sejak bulan September 2017. Dengan jumlah pengungsi yang banyak, ketersediaan air bersih menjadi sesuatu yang sangat krusial, terutama untuk keperluan sehari-hari seperti minum dan memasak. Teknologi ultrafiltrasi (UF) merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan ketersediaan air bersih tersebut. Membran UF dapat menyisihkan zat besi (Fe3+), koloid, kuman, dan semua partikulat penyebab kekeruhan dalam sumber air permukaan dengan tetap menjaga mineral penting di dalamnya. Unit ultrafiltrasi yang diinstal juga dilengkapi dengan modul terintegrasi yang menggabungkan beberapa proses dalam satu modul. Modul terintegrasi tersebut dilengkapi dengan karbon aktif pada tahap awal untuk menghilangkan bau, zat organik, dan klorin bebas. Nanopartikel ZnO berfungsi sebagai zat anti bakteri dan tahap disinfeksi. Dengan unit ultrafiltrasi terintegrasi tersebut, air bersih dan air layak minum dapat diproduksi sekaligus. Unit membran UF terpasang dapat dimanfaatkan untuk mengolah air permukaan, seperti air sungai dan air sumur, menjadi air bersih dan layak minum sekaligus. Kegiatan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan air minum dan air bersih bagi masyarakat terdampak bencana di posko-posko pengungsian sehingga masyarakat tidak bergantung pada mobil-mobil tangki PDAM.
Penerapan Teknologi Tepat Guna
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat di tempat pengungsian hanya mengandalkan bantuan dan mobil-mobil tangki PDAM. Jumlah air yang disuplai untuk kebutuhan minum dan memasak sangat banyak seiring dengn pertambahan jumlah pengungsi dari berbagai daerah terdampak bencana erupsi Gunung Agung. Dengan terpasangnya unit UF di tempat pengungsian, air permukaan (seperti sungai dan sumur) dapat diolah menjadi air layak minum dan memasak, sehingga masyarakat tidak lagi tergantung pada mobil tangki PDAM jika terjadi keterlambatan dalam pengiriman.