Nama Peneliti (Ketua Tim)

Tisna Sanjaya



Ringkasan Kegiatan

"Seni Penjernih Air".Kolaborasi Seni, Teknologi dan Sain.Antara Imah Budaya Cigondewah Tisna Sanjaya dengan Teknologi Penjernih Air Prof. IG. Wenten.Air sebagai sumber kehidupan di desa Baturengat, Cigondewah Kaler, kecamatan Bandung Kulon mulai tercemar, baik sumur-sumur untuk air minum keperluan sehari-hari maupun Sungai Cigondewah yg mengaliri desa sebagai air untuk pengairan sawah, kebun, kolam maupun kehidupan keasrian sungai itu sendiri.Posisi sungai Cigondewah sangat penting, sebab bermuara di Sungai Citarum. Secara simbolik air sungai Ci ( Cai bahasa Sunda artinya :Air), Gondewah artinya : Panah. Cigondewah, air yg melesat bagai panah.  Keadaan sungai cigondewah tidak lagi melesat, mengalir deras secara alamiah, sebab sudah diisi oleh beragam limbah, sampah buangan warga. Sungai Cigondewah tercinta ini sekarang sudah kotor, beracun sebab warga maupun pihak berwajib setempat masih kurang peduli, masih membuang segala macam limbah ke Sungai. Ibu mata air kehidupan kita tercinta menjadi banjir air mata. Segala macam kotoran, sumber penyakit di buang ke sungai dan mengalir terbawa ke arah selatan bermuara di Sungai Citarum yg sedang sedang terus dibenahi oleh berbagai ragam komunitas, atas inisiatif pemerintah setelah terbit keputusan Presiden PERPRES No. 15 Tahun 2018 Percepatan, Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan daerah aliran sungai Citarum.  Sejak 4 tahun terakhir sungai Citarum mulai bertahap bersih setelah upaya pemerintah pusat dan daerah fokus bekerjasama dalam bentuk proyek 'Citarum Harum'.  Posissi sungai Cigondewah dari Utara dan sungai-sungai lain yg  bermuara di sungai Citarum belum  terkordinasi dengan baik, sehingga kerja keras pembenahan sungai Citarum yg sudah berlangsung bertahun-tahun akan nampak sia-sia jika kita yg berada di sekitar sungai Citarum tidak mempunyai rasa empati terhadap situasi dan kondisi sungai Citarum yg akan bermuara di pantai, laut Jakarta yg dampaknya segala kotoran dan penyakit limbah sungai kita akan terbawa ke laut dunia.  Jadi secara simbolik maupun realitanya bahwa pandemi penyakit tumbuh dari perilaku, mentalitas kehidupan kita sehari-hari pada nilai-nilai kelokalan yg berkaitan dengan pemeliharaan sumber mata air tidak tercermin di dalam sungai sebagai simbol wajah potret diri kita. Kita yg selalu mengaku sebagai warga masyarakat spiritual dari representasi mayoritas kaum beragama dengan jargon yg sering kita dengar berupa fatwa : Kebersihan sebagian dari iman tidak terwujud dalam hidup keseharian. Nila-nilai keagamaan dari harkat agama Islam yg rachmatan Lil Alamin, serta untaian kearifan lokal tradisi Sunda : Someah hade ka semah. Bandung kota bermartabat, berkarakter, unggul dan agamis masih diucapkan sebagai simbol-simbol ritual, upacara formalitas. Upaya-upaya ragam komunitas warga dan pemerintah telah dan  sedang terus bekerja membenahi lingkungan, tapi dampaknya masih belum terasa optimal sehingga lingkungan terjadi perubahan yg lebih baik.Kolaborasi Seni, Teknologi dan Sain.Kehadiran teknologi  Penjernih Air kotor menjadi bersih hasil dari proses kreasi penemuan seorang Empu Penjernih Air dari ITB, yaitu Prof. IG. Wenten berupa tabung Membran peyaringan air yg disambungkan ke bak penampungan air yg ditempatkan di Halaman Imah Budaya (Ibu) Cigondewah, telah memberikan dampak yg sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar desa Batu Rengat.Air yg ditampung di dua bak penampungan Air Jernih sekarang sudah berfungsi dan bermanfaat untuk kehidupan warga sehari-hari, baik untuk air minum, air untuk besuci berwudlu, untuk mandi, mencuci dll. Proses kreasi selanjutnya adalah mengadakan workshop berupa informasi tentang Seni Penjernih Air, baik hakikat dari seni dan air maupun upaya-upaya pembentukan organisasi warga yang bersifat partisipasi antara pemangku kebijakan seperti pihak Kecamatan, Kelurahan, RW, RT, Tarka serta berbagai organisasi dan personal kreatif nan peduli pada keasrian lingkungan air sebagai sumber kehidupan. Workshop, diskusi dan pameran Seni Penjernih Air ini diselenggarakan di Imah Budaya Cigondewah. Peserta : wakil dari Kecamatan, Kelurahan, RW, RT, Tarka, komunitas komunitas kreatif warga, wakil dari Guru Sekolah SD, Smp, SMU dan PT. Wakil komunitas keagamaan, Komunitas Tradisi Sunda, Wakil dari Pengusaha Daerah Setempat. Proses workshop diharapkan terjadi dialog, solusi kerjasama yg terorganisir dg baik dan berkelanjutan sehingga tercipta ekosistem aktivitas warga berupa  kreativitas seni Penjernih Air yg bermanfaat untuk lingkungan.Di Halaman Imah Budaya Cigondewah sekarang ada 2 Bak penampungan air dari 2 proses kreasi dan metode serta alat yg berbeda, yaitu proses Penjernihan air tanah melalui penanaman beragam jenis pohon yang prosesnya telah berlangsung sekitar 10 tahun sehingga air tanahnya tersaring oleh keasrian pohon-pohon, airnya menjadi jernih dan setelah dipasang alat tabung Membran IG. Wenten air di bak penampungan ini bisa dipergunakan untuk air minum, berwudlu, mandi dst. Sedangkan Bak penampungan satu lagi dari proses penyaringan air sungai Cigondewah melalui kincir air dimanfaatkan untuk menyiram tanaman, sebagai kolam ikan, mencuci kendaraan dst. Jadi dua metode kolaborasi penciptaan karya seni dan teknologi ini menghasilkan manfaat secara langsung yg fungsinya berbeda, yaitu proses penyaringan  air tanah bisa untuk kebutuhan sehari-hari seperti air minum, berwudlu dst, sedangkan fungsi air sungai untuk kolam ikan, menyiram tanaman dan seterusnya. Kedua proses kreasi Seni Penjernih Air tersebut pada hakikatnya mempunyai visi kreativitas kolaborasi Seni, Sain dan Teknologi yang sama, yaitu Seni yang bermanfaat untuk lingkungan.



Capaian

Karya Seni/Arsitektur, Kegiatan



Testimoni Masyarakat

"Kincir Air Cigondewah" Ada 2 pengertian dan manfaat dari hakikat penelitian dengan tema dan judul karya seni "Kincir Air Cigondewah" : 1. Kincir Air Cigondewah sebagai seni instalasi yg bermanfaat secara langsung. 2. Kincir Air Cigondewah sebagai simbol dan metafor dari proses kreatif penciptaan karya seni. Progres dari pengertian proses penelitian yg menyangkut no 1 : Dengan dibuatnya Seni Instalasi Kincir Air di sungai Cigondewah, air sungai yg kotor dan berlimbah, mulai terurai dengan cara menyaring ke dalam beberapa bak penampungan air, lalu ditarik dg listrik ke Torn penampungan air. Air sungai setelah mengalami proses penyaringan secara alamiah untuk sementara air bisa dipergunakan dan bermanfaat/berfungsi utkuk kolam2 ikan, air untuk mencuci, menyiram pepohonan dst. Proses penciptaan karya seni yang bermanfaat secara langsung ini bekerjasama dengan Dirjen Dikti RI. Proses penciptaan karya Kincir Air ini berkolaborasi dengan seorang Seniman, Kurator Seni Rupa Asmujo Jono Irianto. PProses kreatif penciptaan karya seni Penjernih Air ini bisa di akses pada Link di youtube Kincir Air Cigondewah : Air dari sungai tersebut belum bisa dipergunakan sebagai air minum dan untuk air yg suci sbg media untuk berwudlu. Air sungai dengan cara Kincir Air sebagai media seni Penjernih Air memerlukan tahap proses penjernihan secara sain dan teknologi. Kerja kolaborasi lintas bidang keilmuan, antara lain dengan bidang keahlian Air secara sain dan teknologi Penjernih Air akan dikerjakan oleh team dari Prof. I.G. Wenten, seorang pakar/empu Penjernih Air dari ITB. Progres Penelitian yg menyangkut no. 2 yaitu Seni Kincir Air sebagai simbol dan metafor : Yaitu proses kreatif penciptaan karya seni yg terinspirasi oleh energi seni Kincir Air Cigondewah. Karya karya yang tumbuh dari hubungan dengan tema tersebut yaitu kolaborasi dengan beragam seniman dan warga sekitar kincir air sungai cigondewah yg terletak di Imah Budaya Cigondewah. Karya karya seni yg sedang berproses yaitu seni dalam bentuk partisipasi dengan lingkungan sekitar. Karya-karya yg sudah tercipta yaitu antara lain seni lukis yg dikerjakan antara para pelukis profesional dari Sanggar Olah Seni Babakan Siliwangi berkolaborasi dengan anak-anak dan warga sekitar Kincir Air yg terletak di Desa Batu Rengat Cigondewah Kaler. Karya-karya seni lukis tersebut memakai ragam media yg ada disekitar lingkungan kehidupan se hari-hari seperti limbah plastik, limbah kain, alam yg terhampar di kehidupan se hari hari yg dijadikan bahan secara kreatif untuk proses penciptaan karya seni.