Rachmawati Wangsaputra
Sampah biomassa dan sampah domestik di Indonesia diperkirakan mencapai 135.000 ton per hari. Jumlah yang sangat besar sebagai sumber energi yang jika dimanfaatkan akan sangat banyak memberi manfaat diantaranya: mengurangi emisi, alternatif energi dan mengurangi pemotongan hutan. Telah ada sistem pengelolaan sampah biomassa dan domestik yang dikembangkan oleh startup Comestoarra disebut sistem Tempat Olahan Sampah Setempat (TOSS) menggunakan teknik penyeumisasi di mana sampah dibuat lunak terlebih dahulu kemudian dicacah dan kemudian dibuat pellet. Pelet ini kemudian akan digunakan sebagai pengganti batubara di proses di PLTU, sehingga sering disebut sebagai pelet dari sampah organik ini disebut batubara nabati. Masih banyak permasalahan dengan sistem Teknologi Olah Sampah di Sumbernya yang ada, disinilah diharapkan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (PM) kolaborasi ITB-STIMLOGComestoarra dapat menyempurnakan sistem pengelolaan sampah yang ada. Dua daerah yang menjadi sasaran sistempengelolaan sampah adalah di kabupatan Ende – Flores dan di daerah kelurahan Cibeunying kecamatan Cimenyan – Bandung meliputi 4 (empat) buah RT dan 2 (dua) buah RW di daerah Bandung. Tujuan khusus program PM di Kabupaten Ende, Provinsi NTT adalah: (i) mengolah sampah biomassa agar berkualitas pelet baik dan supply pelet dari sampah kabupaten Ende mencapai target supply untuk PTLU Ropa, (ii) mengembangkan dan menerapkan sistem barter di masyarakat dimana masyarakat memberikan sampah organiknya yang sudah terpilah dan sebagai imbal balik masyarakat mendapatkan pelet sampah untuk bahan bakar pengganti minyak tanah dan kayu bakar dan (iii) meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup masyarakat Ende melalui pelaksanaan listrik kerakyatan sekaligus berkontribusi dalam penyelesaian problematika sampah di Ende. Tujuan khusus kegiatan PM di wilayah Bandung dan sekitarnya: (i) membudayakan proses memilah sampah domestik dan meningkatkan proses pemanfaatan sampah domestik di daerah pemukiman sekitar kota Bandung sehingga sampah habis terolah di daerahsumber, tidak perlu berpindah ke TPS/TPA. Tujuan Umum: (i) meningkatkan kerjasama antara ITB - maasyarakat, khususnya STIMLOG, COMESTOARRA, dan Pemerintah Daerah Kab. Ende, NTT dan Bandung, (ii) meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap ITB melalui publikasi video dokumentasi maupun laporan jurnalistik di media masa dari kegiatan ini. Pada kegiatan PM ini penekanan di kabupaten Ende berbeda dengan penekanan di daerah Bandung. Fokus utama di kabupaten Ende adalah kontinuitas supply dan tujuan rantai pasok pelet tercapai yaitu dapat mencapai target supply untuk PLTU Ropa dan seluruh entitas pelaku di rantai pasok pelet sampah mendapat keuntungan yang wajar. Sedangkan di kelurahan Cibeunying – kecamatan Cimenyan - Bandung, fokus utama adalah menumbuhkan budaya memilah sampah di masyarakat dan pengelola dapat melakukan pengumpulan sampah serta mengolahnya menjadi pelet atau pun menjadikannya kompos. Hasil yang diharapkan adalah sistem rantai pasok yang sustain di kabupaten Ende dan sistem pengelollan sampah yang baik di 4(empat) RW di kelurahan Cimenyan kecamatan Cibeunying. Akan dihasilkan publikasi berapa artikel ilmiah di jurnal nasional dan juga minimal 5 (lima) buah Tugas Akhir mahasiswa S1, handbook untuk memilah dan mengolah sampah domestik, untuk sistem pengelolaan sampah di lingkungan pemukiman, handbook untuk mengelola sampah biomass, artikel ilmiah dan sistem digital untuk collecting sampah di perkotaan. Dampak kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (i) meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup masyarakat kabupaten Ende melalui pelaksanaan listrik kerakyatan sekaligus berkontribusi dalam penyelesaian problematika sampah di kabupaten Ende, (ii) meningkatkan kerjasama antara pihak ITB dengan pihak masyarakat, khususnya STIMLOG, COMESTOARRA, Pemerintah Kab. Ende, NTT dan masyrakat Bandung, (iii) meningkatkan apresasi masyarakat terhadap ITB melalui publikasi video dokumentasi maupun laporan jurnalistik di media masa dari kegiatan ini dan (iv) Terjalinnya hubungan harmonis antara ITB dan masyarakat
Kegiatan, Startup
1. Tim PengMas menemukan model pengembangan lingkungan warga yang menjalankan konsep TOSS (Tempat Olahan Sampah di Sumbernya) secara berkelanjutan yaitu dengan: (i) menumbuhkan ecopreneur di lingkungan warga tersebut (ii) membangun Balai Pelatihan Ecopreneur di kota terkait berkolaborasi dengan institusi di kota tersebut. 2. Terbentuk model pengembangan ecopreneur berbasis sampah baik organik maupun organik 3. Terbentuk 2 (dua) Balai Pelatihan Ecopreneur (BPE) yaitu BPE-1 di Bandung dan BPE-2 di Mataram. 4. Mengimplementasikan kegiatan pentahelix [ academic - business - government - community - media]