Mohammad Farid
Pada tahun 2021, Pusat Pengembangan Sumber Daya Air (PPSDA) ITB, telah melakukan Pengabdian Masyarakat (PM) Flooducation yang merupakan kegiatan edukasi masyarakat untuk mitigasi bencana banjir yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penilaian risiko bencana banjir pada masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, masyarakat yang disasar adalah komunitas masyarakat termasuk Jaga Balai yang fokus kepada bidang pendidikan dan kesiapsiagaan bencana khususnya banjir dan Garda Caah yang fokus ke tanggap darurat banjir. Kegiatan Flooducation juga telah mengidentifikasi kebutuhan di Kecamatan Majalaya dalam upaya meningkatkan ketangguhan masyarakat terhadap bencana banjir. Pemetaan risiko berbasis masyarakat dan penguatan sistem monitoring untuk peringatan dini banjir merupakan aspek-aspek yang perlu ditindaklanjuti dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. Sebagai upaya dalam mewujudkan kegiatan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan di PPSDA ITB khususnya dalam topik kebencanaan di Kecamatan Majalaya, maka pada tahun ini, diusulkan kegiatan FoRCE (Flood Resilience Community Enchancement) yaitu suatu kegiatan peningkatan ketahanan masyarakat terhadap banjir. Kegiatan ini merupakan usaha PPSDA ITB dalam mewujudkan suatu kecamatan yang menuju tangguh bencana sebagai bagian dari target Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mencapai Indonesia Tangguh Bencana 2045. Kegiatan PM FoRCE ini bertujuan meningkatkan ketangguhan banjir di Kecamatan Majalaya melalui pengembangan peta risiko banjir berbasis masyarakat dan penguatan sistem monitoring banjir. Pelatihan pengenalan peta risiko banjir berbasis komunitas dilakukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat sedangkan dalam hal penguatan sistem monitoring, dilakukan pemasangan CCTV di daerah banjir pada Kali Cidawolong. Dengan ada kegiatan-kegiatan tersebut, ketangguhan masyarakat di Kecamatan Majalaya terhadap banjir dapat ditingkatkan.