Teti Armiati Argo
Ketika warga mudanya berpartisipasi secara aktif, kota berarti mengakomodasi kompetensi dan kesempatan mereka berlatih untuk mengimplementasikan hak-hak mereka bagi masyarakat yang lebih demokratis. Partisipasi warga muda juga meningkatkan pengembangan diri terkait perencanaan kota baik dari sisi pengetahuan maupun dari sisi keterampilan praktis (Checkoway, 2011). Potensi warga muda, sesuai dengan hasil identifikasi di program Y-PLAN.bdg (BCCF, 2014), adalah kemampuan untuk secara efektif berpartisipasi dalam pembangunan komunitas dan lingkungan, baik fisik maupun sosial, di mana mereka tinggal dan belajar. Selain itu cara pandang mereka yang unik dan sangat personal terhadap lingkungan mampu memberikan solusi yang positif dan inovatif. Di sisi lain, perkembangan teknologi digital saat ini sangat dekat dengan keseharian mereka. Pemanfaatan teknologi digital dinilai mampu memaksimalkan potensi warga muda berusia setara SMA/sederajat dalam partisipasi perencanaan/pengelolaan kota Bandung secara engaging, rewarding dan menyenangkan. Kawasan sekeliling sekolah adalah tempat yang potensial untuk mewadahi partisipasi warga muda/siswa dalam perencanaan pembangunan jejaring infrastruktur hijau serta pemetaan masalah pengelolaannya. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah berupa pendampingan siswa melalui konsultansi dan kemitraan dalam perencanaan/pengelolaan infrastruktur hijau di lingkungan sekitar sekolah mereka. Pengabdian masyarakat ini juga mewujudkan transfer sains dan teknologi khususnya pada aspek pengembangan komunitas dan pengelolaan lingkungan perkotaan dengan pendekatan kolaboratif (antara masyarakat, warga muda, pemerintah dan perguruan tinggi) kepada mitra yaitu siswa SMA/sederajat, BCCF dan unsur Pemerintah Kota Bandung. Selain itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini berkontribusi terhadap pengembangan konsep pengembangan Kawasan sungai dengan pendekatan kolaboratif yang merupakan bagian dari Road Map KK PWD. Keluaran yang dicapai dalam kegiatan ini adalah penerapan teknologi berupa teknik/cara perencanaan/pengelolaan infrastruktur hijau dengan pendekatan kolaboratif. Keluaran yang dihasilkan lainnya adalah sosialisasi hasil program berupa artikel pada seminar/konferensi atau media massa. Sasaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah (1) Terealisasikannya aplikasi digital untuk media pendampingan; (2) Terciptanya kawasan binaan di SMA-SMA di Kota Bandung; (3) Berkembangnya kemitraan antara dunia akademik dengan komunitas dan institusi pemerintah; (4) Tersusunnya prioritas pembangunan untuk Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan (PIPPK).
Penerapa Karya Seni/Desain/Arsitektur/Perencanaan Wilayah, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Partisipasi warga muda sangat vital dalam perencanaan/pengelolaan kota. Ketika warga mudanya berpartisipasi secara aktif, kota berarti mengakomodasi kompetensi dan kesempatan mereka berlatih untuk mengimplementasikan hak-hak mereka bagi masyarakat yang lebih demokratis.