Edukasi Masyarakat dan Pendampingan Kader Puskesmas Pada Program Ketahanan Keluarga Untuk Pencegahan Penyalahgunaan Obat di Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Cindra Tri Yuniar



Ringkasan Kegiatan

Latar Belakang: Pemeriksaan antropometri adalah penilaian kuantitatif non-invasif untuk mengevaluasi status gizi pada anak-anak dan orang dewasa. Pengukuran antropometri yang tidak akurat dapat menghasilkan data yang tidak valid dan interpretasi status gizi yang salah, yang berpotensi memengaruhi terapi gizi yang diberikan. Salah satu aspek yang dinilai melalui antropometri adalah stunting, yang disebabkan oleh kekurangan gizi berkepanjangan, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan. Memberdayakan tenaga kesehatan masyarakat (kader) di Pulau Kangean dengan pengetahuan tentang pengukuran antropometri dan makanan tambahan lokal sangat penting untuk mengatasi stunting.

Tujuan: Meningkatkan kemampuan kader dalam pengukuran antropometri yang akurat, terutama tinggi dan panjang badan, untuk skrining stunting yang efektif. Selain itu, memperkenalkan makanan tambahan lokal sebagai alternatif untuk meningkatkan gizi anak. Peningkatan pengetahuan diukur melalui skor pretest dan posttest sebelum dan setelah presentasi PowerPoint selama 45 menit secara sinkron dan 15 menit secara asinkron.

Hasil: Pengetahuan kader meningkat, dengan peningkatan skor total sebesar 11 dari 100 poin. Sekitar 70% kader menunjukkan peningkatan pengetahuan, sementara 30% tidak mencapai skor lulus minimum sebesar 70 poin dari 100. Rata-rata jawaban benar pada pretest adalah 3-4 pertanyaan, meningkat menjadi 5-6 pada posttest, menunjukkan pengetahuan yang ditingkatkan tentang skrining antropometri dan penyediaan makanan tambahan.

Kesimpulan: Presentasi lisan tentang skrining stunting dan makanan tambahan tidak signifikan meningkatkan pengetahuan kader. Presentasi yang kurang optimal mungkin disebabkan oleh durasi yang panjang dan diskusi interaktif yang tidak efektif. Diperlukan metode pendidikan gizi yang lebih praktis dan interaktif, seperti demonstrasi langsung dan partisipasi aktif audiens.



Capaian

Memberdayakan kader puskesmas untuk pencegahan penyalahgunaan NAPZA melalui kegiatan edukasi dan ’games’ bagi pelajar; Memberikan pemahaman peran ketahanan keluarga pada pencegahan penggunaan NAPZA kepada masyarakat melalui workshop ketahanan keluarga



Testimoni Masyarakat

Memberikan pengetahuan yang sahih mengenai peran keluarga dalam pencegahan narkoba