Arno Adi Kuntoro
Pemerintah Provinsi Bali memilikivisi dan misi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, yakni mewujudkan Bali energibersih dan mandiri. Dalam hal ini, energi terbarukan merupakan sektor yangingin dikembangkan di Provinsi Bali. Potensi biomassa tumbuhan sejauh ini belumtermanfaatkan secara optimal sebagai sumber energi terbarukan. Salah satutanaman yang potensial sebagai sumber bioenergi ialah kelapa (Cocos nucifera).Berdasarkan data statistik perkebunan Indonesia tahun 2019-2021, produksikelapa mencapai sekitar 67 ribu ton per tahun dengan luas lahan perkebunankelapa sekitar 71 ribu hektare. Untuk mendukung visi misi Provinsi Balitersebut, dilakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat untuk mendorong pemanfaatankomoditas kelapa secara terpadu sebagai sumber energi biomasa terbarukan danproduk turunan lain yang menunjang ketahanan pangan. Pusat Pengembangan SumberDaya Air (PPSDA) yang berada di bawah Lembaga Penelitian dan Pemberdayaankepada Masyarakat (LPPM) ITB bermitra dengan Insan Bisnis dan IndustriManufaktur (IBIMA) telah menyelenggarakan pengabdian masyarakat yangdiselenggarakan selama dua hari pada tanggal 28-29 Agustus 2021, diikuti olehlebih dari 15 peserta dari tiga desa yakni Belimbing, Bantiran dan Pupuan,Provinsi Bali. Pelatihan pemanfaatan kelapa ini terbagi menjadi beberapakegiatan sbb.: 1) pembuatan minyak VCO dan minyak goreng dari daging kelapa; 2)budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) dari ampas kelapa; 3) produksi pupukcair hayati dari air kelapa; 4) pembuatan cocochip untuk bahan bakar komporrumah tangga beserta demonstrasi aplikasinya; dan 5) pembuatan cocofiber darisabut kelapa dan cocopeat sebagai media tanam pertanian dari pemisahan seratcocofiber. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pemanfaatan produk kelapasecara terpadu dapat lebih ditingkatkan, sehingga dapat berkontribusi nyataterhadap pengembangan sektor ekonomi, pangan, dan energi, khususnya di ProvinsiBali.
Kegiatan, Laporan Akhir
Kegiatan diikuti oleh lebih dari 15 peserta dari Desa Belimbing, Bantiran dan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Peserta mendapatkan pelatihan mengenai: 1) pembuatan minyak VCO dan minyak goreng dari daging kelapa; 2) budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) dari ampas kelapa; 3) produksi pupuk cair hayati dari air kelapa; 4) pembuatan cocochip untuk bahan bakar kompor rumah tangga beserta demonstrasi aplikasinya; dan 5) pembuatan cocofiber dari sabut kelapa dan cocopeat sebagai media tanam pertanian dari pemisahan serat cocofiber. Peserta pelatihan diharapkan dapat menjadi local-champion yang dapat mengembangkan dan menyebarkan pengetahuan yang didapatkan saat pelatihan di komunitas desa masing-masing.