Diseminasi Teknologi Biokonversi Sampah Organik Oleh Larva Black Soldier Fly (BSF)
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Ramadhani Eka Putra



Ringkasan Kegiatan

Sebagian besar limbah organik yang berakhir pada tempat penampungan sampah sementara dan akhir merupakan limbah organik. Proses pengangkutan dan pengolahan sampah tersebut hanya mencakup maksimal 70% dari total sampah. Teknologi pengolahan sampah diharapkan dapat memberikan nilai ekonomi baru dari sampah organik sehingga dapat memicu tindakan pemilahan sampah organik oleh masyarakat yang memberikan efek signifikan pada manajemen sampah padat. Teknologi yang ditawarkan pada masyarakat adalah proses C.O.R.S. (Conversion of Organic Refuse by Saprophages) yang sedang dikembangkan sebagai alternatif pengolahan sampah organik. Metoda ini telah dikembangkan oleh ketua tim pengabdian dengan menggunakan larva Black Soldier Flies (Hermetia illucens) sebagai agen konversi. Larva ini sendiri telah diketahui mampu merubah berbagai macam sampah organik menjadi media tumbuhan dan biomassa yang dapat digunakan bagi produksi pakan ternak berkualitas bahkan berpotensi sebagai sumber lipida untuk biodiesel serta dapat mengontrol keberadaan lalat rumah karena kemampuan H. illucens akan menekan populasi larva lalat rumah melalui predasi telur dan persaingan nutrisi. Penelitian telah dilakukan di SITH untuk mendapatkan data mengenai pemanfaatan serangga ini sebagai konverter dari berbagai jenis sampah organik. Hasil penelitian telah mendapatkan beberapa data dasar, yaitu: 1. Jumlah sampah organik makanan optimum untuk mendapatkan biomasa larva tertinggi. 2. Jumlah sampah optimum yang menghasilkan laju pengurangan sampah tertinggi. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses kawin dan peletakan telur oleh betina. Selama ini hasil penelitian masih disampaikan dalam bentuk seminar ilmiah yang memiliki jumlah audiens yang terbatas. Dengan demikian maka diperlukan suatu pola kegiatan pelatihan atau penyuluhan pada masyarakat agar hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dimana hasil aplikasi tersebut dapat menjadi masukan untuk pengembangan penelitian. Lingkup dari pelaksanaan PM adalah komunitas yang memiliki akses pada aktivitas level rumah tangga, komunitas dengan akses terhadap sampah organik, atau komunitas dengan perhatian pada pengembangan usaha kecil dan menengah. Untuk kegiatan ini pesantren Darul Tauhid dipilih sebagai mitra kegiatan. Kegiatan yang dilakukan pada masyarakat adalah dengan kuliah, praktek, dan aplikasi teknologi di level rumah tangga.



Capaian

Penerapan Teknologi Tepat Guna, Penerapan Karya Tulis, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Banyak pihak yang tidak mengetahui mengenai peran dari larva lalat dalam menguraikan sampah organik.