Diseminasi Teknologi Pengendalian Lalat Buah Pada Tanaman Cabai dengan Pestisida Nabati
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Tati Suryati Syamsudin



Ringkasan Kegiatan

Kegiatan budidaya tanaman cabai di Jawa Barat banyak dilakukan pada sentra-sentra sayuran dengan sebaran lokasi dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Kecamatan Tanjungsari dengan ketinggian tempat sekitar 850 m dpl, merupakan salah satu sentra sayuran yang terdapat di Kabupaten Sumedang- Jawa Barat. Nilai ekonomis yang tinggi, dan permintaan yang terus meningkat menjadi salah satu faktor penarik tingginya minat petani untuk melakukan budidaya tanaman ini. Lalat buah, Bactrocera spp. (Diptera : Tephritidae) merupakan salah satu hama potensial yang sangat merugikan produksi buah-buahan dan sayuran, baik secara kuantitas maupun kualitas (Rouse et al., 2005; Copeland et al., 2006). Pengendalian yang dilakukan oleh petani sampai saat ini membutuhkan biaya pengendalian yang cukup tinggi dan kurang memberikan hasil yang memuaskan. Selain tingginya biaya yang dibutuhkan, pengendalian dengan insektisida sintetis memberikan dampak negatif yang cukup serius, karena sebagian cairan tidak mengenai sasaran sehingga terjadi pemborosan dan tidak ra. Insektisida sintetis menyebabkan terbunuhnya serangga berguna/bukan sasaran, termasuk penyerbuk ataupun musuh alami hama itu sendiri (Kardinan, 2009). Cara lain pengendalian lalat buah yang sekarang ini banyak dilakukan adalah menggunakan perangkap dengan senyawa pemikat atau atraktan. Atraktan yang sering digunakan adalah metil eugenol yang dapat menarik lalat buah jantan. Syamsudin et al. (2010) menyatakan, bahwa metil eugenol efektif sebagai atraktan untuk lalat buah jantan. Salah satu sumber metil eugenol adalah tanaman selasih. Daya tangkap minyak selasih terhadap lalat buah tidak jauh berbeda dibandingkan dengan atraktan kimia yaitu petrogenol dan bahan lainnya yang bersifat atraktan (Susanto & Syamsudin, 2008). Kegiatan pengabdian pada masyarakat Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat ini meliputi: 1) Ceramah dan diskusi 2) Pelatihan 3) Pemasangan pengamatan hasil perangkapanan 4) Evaluasi dan monitoring



Capaian

Penerapan Teknologi Tepat Guna, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Petani cabai belum mengenal bahwa salah satu hama utama cabai adalah lalat buah dan pengendalian yang dilakukan sampai saat ini belum optimal karena pengendalian belum dilaksanakan secara serempak, dosis belum tepat, jenis dan pemasangan perangkap belum tepat.