Rildova
Bagi pulau-pulau kecil di Indonesia dengan kondisi tunggang pasang yang tinggi, fasilitas dermaga penyeberangan antar pulau merupakan infrastruktur penting yang menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat. Sebelum adanya dermaga apung, masyarakat Desa Parit yang terletak di Pulau Parit, Kabupaten Kepulauan Riau yang akan melaut atau melaksanakan perjalanan ke pulau lain harus menjalani bongkar muat penumpang dan barang melalui tangga ke jetty yang elevasinya cukup tinggi, terutama saat muka air laut surut. Untuk mengatasi masalah tersebut, pembangunan dermaga apung sederhana sangatlah diperlukan. Dermaga apung menjadi pilihan terbaik mengingat elevasi dermaga akan mengikuti elevasi muka air sehingga cocok untuk daerah dengan kondisi tunggang pasang surut tinggi. Dermaga apung dibangun dengan bahan yang mudah dan ekonomis seperti struktur rangka kayu dan drum plastik untuk menjaga konsep kesederhanaan. Perancangan dermaga apung dilakukan bersama dengan masyarakat yang sudah memiliki konsep dasar dermaga apung berdasarkan ukuran kapal nelayan yang akan sandar di dermaga, tentu saja dengan memperhatikan konsep keseimbangan dan kestabilan bangunan terapung, kekuatan struktur dermaga, kemudahan pengerjaan konstruksi, dan ekonomis. Proses konstruksi dilaksanakan oleh masyarakat setempat mengikuti hasil rancangan. Dermaga apung diikat dengan tiang pancang kayu dan dihubungkan dengan jetty yang sudah ada sebelumnya. Di akhir masa pengabdian masyarakat ini, dermaga apung telah selesai dikonstruksi dan langsung dapat digunakan sehari-hari oleh masyarakat Pulau Parit.
Merancang dan membangun dermaga apung di Desa Parit, Pulau Parit, Kabupaten Kepulauan Riau
Masyarakat Desa Parit, Pulau Parit, Kabupaten Kepulauan Riau mendapatkan dermaga apung yang memudahkan bongkar muat penumpang dan barang.