G. Prasetyo Adhitama
Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar dirancang dengan tujuan agar siswa lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah secara bersama atau dalam kelompok. Dalam metoda belajar ini siswa merupakan pelaku utama dalam proses belajar, sementara guru bertindak sebagai fasilitator. Hasil penelitian terakhir yang dilakukan oleh peneliti terkait dengan hubungan antara peserta didik dan ruang belajar sekolah dasar, menjelaskan bahwa peserta didik ternyata memiliki kebutuhan dan aspirasi yang tidak terakomodasi dalam desain bagunan dan fasilitas sekolah mereka terkait dengan upaya mendorong keaktifan siswa. Hal ini menyebabkan tidak berfungsinya ruang-ruang kelas sekolah secara efektif sehingga tujuan pendidikan tidak tercapai. Hingga tahun 2015, ruang dan peralatan pendidikan di Sekolah Dasar Bandung seperti pada umumnya di Indonesia belum didasarkan pada hasil evaluasi proses pembelajaran secara menyeluruh dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa terkait kurikulum baru yang mendorong siswa untuk aktif dalam proses belajar. Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, pemenuhan kebutuhan akan mebel ruang kelas yang dapat membantu murid dan guru untuk menjalankan kurikulum sehingga tujuan pendidikan tercapai. Selain itu, ketersediaan sumber daya berupa terdapatnya pengusaha kecil mebel merupakan faktor yang penting dalam pemenuhan mebel untuk ruang kelas tersebut.
Penerapa Karya Seni/Desain/Arsitektur/Perencanaan Wilayah
Hasil penelitian terakhir yang dilakukan oleh peneliti terkait dengan hubungan antara peserta didik dan ruang belajar sekolah dasar, menjelaskan bahwa peserta didik ternyata memiliki kebutuhan dan aspirasi yang tidak terakomodasi dalam desain bagunan dan fasilitas kelas sekolah mereka terkait dengan upaya mendorong keaktifan siswa. Hal ini menyebabkan tidak berfungsinya ruang-ruang kelas sekolah secara efektif sehingga tujuan pendidikan tidak tercapai.