Lia Amalia
Obat telah memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan manusia. Obat menjadi sarana untuk menurunkan angka kematian dan angka kesakitan. Namun, kesalahan dalam pengelolaan obat terutama saat obat berada di tangan pengguna juga dapat menimbulkan risiko dan masalah kesehatan serta lingkungan yang tidak sepele. Seringkali dijumpai masyarakat mengelola obat dengan cara yang tidak sesuai, baik pada cara mendapatkan obat, cara menggunakan, cara menyimpan, dan juga cara membuang. Perilaku seperti ini sangat dimungkinkan karena kurangnya wawasan dan pemahaman masyarakat mengenai obat. Wawasan konsumen dalam pengelolaan obat yang tepat secara mandiri menjadi faktor penting untuk menghindari efek merugikan dari obat. Di sini peran seorang ibu menjadi sangat penting untuk melindungi anggota keluarga dari efek negatif obat akibat kesalahan pengelolaan obat di skala rumah tangga. Oleh karena itu, disusunlah program pengabdian masyarakat ini dengan melibatkan anggota PKK dan IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) PC Kota Bandung secara aktif untuk membangun Gerakan Keluarga Sadar Obat melalui program DaGuSiBu (Dapat, Gunakan, Simpan, Buang Obat). Pelaksanaan program PM ini terbagi dalam tiga tahap, yaitu: 1) Pengukuran Tingkat Pengetahuan Dasar Masyarakat Mengenai Pengelolaan Obat 2) Workshop Penerapan DaGuSiBu. 3) Evaluasi Kualitas Pengelolaan Obat Masyarakat
Penerapan Karya Tulis, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Kurangnya wawasan dan pemahaman masyarakat mengenai obat serta kesalahan dalam pengelolaan obat terutama saat obat berada di tangan pengguna juga dapat menimbulkan risiko dan masalah kesehatan serta lingkungan yang tidak sepele.