Tati Karliati
Lebah merupakan salah satu spesies yang berperan strategis dalam mendukung ketahanan pangan. Budidaya lebah di Indonesia cenderung dianggap sebagai kegiatan paruh waktu. Namun demikian selama terjadinya pandemi covid-19 budidaya lebah menjadi salah satu alternatif pemberdayaan ekonomi masyarakat yang potensial karena kebutuhan madu meningkat tajam. Pandemi covid 19 berdampak pada aspek kehidupan masyarakat Desa Sukarapih (salah satu desa di kecamatan Sukasari kabupaten Sumedang) yaitu pada penurunan pendapatan. Sebagian masyarakat desa Sukarapih ada yang mencoba untuk budidaya lebah madu secara sederhana dan seadanya karena ketebatasan pengetahuan yang dimiliki. Potensi sumber pakan (penghasil nektar dan polen) di desa sukarapih cukup melimpah dan sangat mendukung. Kegiatan PPM ITB ini bertujuan transfer ilmu dan melatih masyarakat desa (kelompok tani) Desa Sukarapih dalammemanfaatkan potensi sumber daya alam untuk budidaya lebah madu tanpa sengat sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) ITB ini telah dilaksanakan melalui pelatihan tanggal 29 dan 30 Mei 2022, mencakup penyampaian materi (Di Kantor Balai Desa Sukarapih) tentang teknik budidaya lebah madu tanpa sengat, dan ragam produk lebah madu. Dilanjutkan praktek budidaya lebah madu tanpa sengat (Lokasi Budidaya lebah madu Karasak Desa Sukarapih) diawali pemindahan koloni lebah dari bambu ke kotak budidaya. Peserta pelatihan pada program ppm ini sebanyak 20 orang dari kelompok tani “Taharuman” desa Sukarapih dengan melibatkan 2 orang mahasiswa. Pembuatan demplot budidaya lebah tanpa sengat sebanyak 25 kotak budidaya berlokasi di tempat salah satu anggota kelompok tani RT 01/RW 01 Desa Sukarapih. Hasil monitoring dan evaluasi Oktober 2022, lebah madu yang dibudidayakan dapat berkembang dengan baik (sudah membentuk telur baru, anakan baru, madu, dan propolis pada kotak budidaya).