Aplikasi Model Embung Penampungan Air Hujan Sebagai Upaya Konservasi Air Pada Lahan Tadah Hujan di Desa Haurngombong
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Endra Susila



Ringkasan Kegiatan

"Permasalahan keterbatasan sumberdaya air untuk pertanian dialami oleh salah satu desa di Kabupaten Sumedang, yaitu Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan. Desa Haurngombong dipilih karena dekat dengan Kampus ITB Jatinangor dan juga terdapat Kebun Pendidikan ITB yang berlokasi dalam wilayah desa. Permasalahan keterbatasan sumber daya air menyebabkan pemanfaatan lahan menjadi kurang optimal terutama saat musim kemarau. Aplikasi model embung penampungan air hujan dapat menjadi solusi menjaga ketersediaan air bagi lahan kering terutana saat musim kemarau. Ketersedian air yang tetap terjaga dapat meningkatkan pemanfaatan lahan kering untuk aktivitas pertanian sebagai sumber pendapatan utama di Haurngombong. Model embung dibangun untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan spesifikasi berdasarkan kondisi lingkungan. Terbuat dari batu bata, pasir dan semen dengan dimensi (p x l x t) 10 x 6 x 1,5 m. Air hujan diperoleh dari run off di lahan sekitarnya dan tangkapan dari beberapa bangunan terdekat (green house dan kantor) yang disalurkan melalui jaringan talang air dan pipa. Sebelum memasuki embung, air hujan melalui filterisasi menggunakan lapisan ijuk, kerikil, dan pasir zeolit.Workshop dihadiri masyarakat, tokoh masyarakat, dan perwakilan pemerintah desa. Dalam kegiatan ini, masyarakat memperoleh edukasi mengenai manfaat penerapan model embung dan system penampungan air hujan sebagai solusi mengatasi keterbatasan air di lahan kering. Masyarakat pun memperoleh penjelasan teknis mengenai model embung dan system penampungan air hujan yang telah diterapkan di Kebun Pendidikan ITB. "



Capaian



Testimoni Masyarakat