Meditya Wasesa
Kepulauan Riau (Kepri) merupakan destinasi wisata bahari yang ternama di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan posisi Kepri yang menempati peringkat kedua pengunjung wisatawan mancanegara tertinggi di Indonesia pada tahun 2019 dibawah Bali. Objek pariwisata di Kepri, yang memiliki banyak pulau yang tergolong daerah terluar, menjadi tulang punggung perekonomian. Sehingga, ketika wabah COVID-19 melanda, aktivitas ekonomi di Kepri mengalami penurunan yang sangat drastis. Beberapa pelaku usaha bahkan sempat tidak mendapatkan omzet sama sekali. Meski saat ini, pariwisata di daerah tersebut perlahan pulih, jumlah pengunjung belum sepenuhnya kembali ke kondisi semula.
Salah satu segmen potensial pariwisata di Kepri adalah objek wisata yang dikelola oleh masyarakat setempat di pesisir. Salah satu titik yang sedang naik daun dan saat ini dikelola oleh masyarakat pesisir setempat adalah Kawasan Hutan Mangrove di Desa Pengudang, Kabupaten Bintan. Di lokasi ini terdapat berbagai pilihan rekreasi yang untuk wisatawan seperti tur wisata mangrove, snorkeling, wisata dugong, wisata kelong, wisata Pantai Batu Junjung, dan wisata perkemahan. Seluruh objek pilihan rekreasi ini bergantung pada kelestarian alam. Sehingga, gangguan pada ekosistem pantai dapat dengan secara langsung berdampak negatif terhadap performa pariwisata di Kepri, khususnya di Desa Pengudang. Sayangnya kesadaran masyarakat dan wisatawan awam terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan masih cukup rendah. Sedangkan, di sisi lain, terjadi pertumbuhan yang cukup pesat di segmen wisata sadar lingkungan terutama di kalangan wisatawan mancanegara.
Untuk meningkatkan kesadaran wisatawan terhadap objek wisata bahari kawasan hutan mangrove Pengudang dan kelestarian lingkungan dari objek wisata tersebut, pengabdian masyarakat ini bertujuan membuat sebuah aplikasi yang menyediakan informasi terkait objek wisata pengudang, program-program pelestarian lingkungan yang telah dilakukan, dan interface interaktif dimana semua pelaku ekosistem bisnis terkait dapat memperbarui informasinya sekaligus menjadi media promosi bagi para wisatawan. Data log yang didapat dari penggunaan aplikasi akan disimpan sebagai asset big data yang kemudian akan dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan bisnis yang lebih berkelanjutan seperti monitoring pengunjung, pengaturan kuota kunjungan, dll. Survey lapangan, pemberdayaan kelompok masyarakat sadar pariwisata dan swasta, dan keterlibatan universitas mitra seperti Universitas Maritim Raja Haji Ali Kepri dan Universitas Pendidikan Indonesia menunjukan tingginya relevansi dan kolaborasi dari pekerjaan ini. Terciptanya aplikasi yang bisa digunakan masyarakat menjadi hasil akhir dari program ini. Selain itu artikel di media massa, liputan video, dan pemberdayaan masyarakat juga menjadi luaran program ini.
Pemberdayaan Masyarakat; Membuat sarana promosi dalam bentuk booklet; Membuat Aplikasi Web sebagai wahana analisis Big Data
Diharapkan proyek ini bisa membantu menjembatani warga lokal penyedia jasa pariwisata Desa Pengudang dan calon wisatawan sehingga dapat meningkatkan nilai yang didapatkan oleh kedua belah pihak melalui penggunaan aplikasi web serta penyebaran booklet yang telah dibuat.