Mustika Dewi
Peningkatan produktivitas pertanian sangat pentingdilakukan untuk mengantisipasi adanya kemungkinan terancamnya ketahanan pangan pasca pandemi covid 19. Ancaman terjadinya penurunanketersediaan kebutuhan pangan terjadi di seluruh dunia. Untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukanupaya peningkatan ketahanan pangan dari lingkup keluarga, dengan caramemberdayakan ibu rumah tangga untukmenanam sayuran pada polibag untuk setidaknya memenuhi kebutuhan keluarga masing- masing. Sebagian warga Desa Cinanjung berprofesi sebagai petani dan iburumah tangga. Banyak diantara mereka yang membudidayakan sayuran organikseperti sawi, selada, caisim, dan lain sebagainya. Namun, tanaman yang merekabudidayakan seringkali terserang hama sehingga pertumbuhan tanaman terhambat.Maka dari itu, diperlukan teknologi tepat guna sederhana untuk mengatasi hamadan meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan memanfaatkan limbah organiksekitar.Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PM) ini bertujuan melatihkelompok tani dalam hal mengolah limbah organik rumah tangga dan pertanianmenjadi biopestisida, pupuk organik takakura, dan pupuk hayati cair. Selain itujuga melatih cara aplikasi biopestisida, pupuk organik takakura, dan pupukhayati cair tersebut pada tanaman sayuran organik. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di RT 01 RW 05 Desa Cinanjung Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang,melibatkan anggota kelompok tani jamur tiram yang melibatkan bapak-bapak danibu-ibu kelompok tani / ibu rumah tangga. Metode yang digunakan untuk transfer teknologi tersebut adalah dengan mengadakan pelatihan pembuatan biopestisida, pupuk organik dan pupuk hayati. Dalam pelatihan tersebut dikenalkan pentingnya penggunaan bahan bahan yang bersifat bio untuk kegiatan pertanian yang berkelanjutan. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan baku biopestisida dan pupuk organik akan menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau, dan yang tidak kalah penting adalah penghematan biaya untuk pupuk dan pestisida dengan hasil sayuran yang lebih sehat. Materi yang disampaikan terdiri dari : 1. Pembuatan biopestisida; 2. Pembuatan pupuk organiktakakura dari limbah organik rumah tangga; 3. Pembuatan pupuk hayati cair daridaun bambu kering 4. Penyemaian bibit sayuran; 5. Penanaman sayuran dengan menggunakan pupuk organik takakura, pupuk hayati cair,dan aplikasi biospestisida sebagai perlindungan tanaman dari hama.Masyarakat dengan antusiasmempraktekkan pembuatan biopestisida, pupuk organik dan pupuk hayati darilimbah rumah tangga dan pertanian, selanjutnya mengaplikasikan pada tanamansayuran. Pemanenan sayuran dilakukan pada minggu ke-4 dengan hasil yangmemuaskan di selingi tanya jawab antara para petani dan Dosen, serta mahasiswayang ikut dalam kegiatan MBKM. Diharapkan setelah kegiatan PPM ini berakhir,para petani dapat secara kontinyu memproduksi biopestisida, pupuk organik danpupuk hayati secara mandiri dan mengaplikasikan pada tanaman kebun mereka, dandengan adanya kegiatan PM ini akanmenjadi media transfer teknologi dari dosen SITH, khususnya KK BioteknologiMikroba kepada masyarakat di sekitar kampus ITB Jatinangor, khususnya daerahsekitar Gunung Geulis.
Laporan Akhir, Kegiatan
1. Transfer ilmu dan teknologi sederhana antara dosen sebagai wakil perguruan tinggi dengan masyarakat sekitar. 2. Hubungan yang harmoni antara perguruan tinggi dan masyarakat sekitar. 3. Petani mampu mengaplikasikan Teknik pembuatan biopestisida dan pengolahan limbah pertanian menjadi pupuk organik dan pupuk hayati (biofertilizer). 4. Peningkatan produktivitas hasil usaha tanaman sayuran kelompok tani Gunung Geulis menggunakan biopestisida, pupuk organik dan pupuk hayati (biofertilizer) dari tanaman dari sekitar dan pengolahan limbah pertanian hortikultura.