Pengetahuan mengenai Astronomi memiliki sejarah yang panjang di Indonesia. Jauh sebelum sains dikenal di Indonesia, astronomi sudah memiliki peranan penting di seluruh Nusantara. Masyarakat Indonesia telah memiliki pengetahuan tentang benda angkasa, dan juga sistem kalender yang digunakan untuk keperluan agrikultur, navigasi, dan upacara keagamaan.
Ilmu astronomi yang kemudian berkembang di Indonesia merupakan perkembangan dari ilmu modern yang berasal dari Eropa. Pendirian Observatorium Bosscha oleh K.A.R. Bosscha dan Dr. J. Voute di Lembang, Kab. Bandung menjadi salah satu tonggak keilmuan astronomi modern di Indonesia hingga saat ini.
Bagaimanakah masyarakat Indonesia di masa sekarang ini memahami ilmu astronomi? Apakah pemahaman-pemahaman budaya dan kearifan lokal terkait astronomi masih dipahami dalam keseharian masyarakat? Lalu bagaimana upaya edukasi Astronomi kepada pegiat pendidikan melalui pendekatan budaya dan kearifan lokal?
LPPM ITB bekerjasama dengan Design Ethnography Lab. FSRD ITB mengelola gelar wicara bertajuk Karsa Loka Vol. 009. dengan tema “Edukasi Astronomi kepada Pegiat Pendidikan melalui Pendekatan Budaya dan Kearifan lokal”, dengan mengundang narasumber Dr. Hakim L. Malasan, M.Sc. (Dosen Astronomi, FMIPA ITB). Acara ini akan dimoderatori oleh Meirina Triharini, Ph.D. (Design Ethnography Lab. FSRD ITB)
Hari/Tanggal: Jum'at/16 Juli 2021
Waktu: 15.30 - 17.00 WIB
Tempat: Zoom/Youtube LPPM ITB
Pendaftaran: bit.ly/karsaloka09
Tautan YouTube: https://youtu.be/wRMq4d61hvw
Narahubung: 082120004613 (WA)
Download: Virtual Background
Materi: Edukasi Astronomi kepada Pegiat Pendidikan melalui Pendekatan Budaya dan Kearifan Lokal
#webinaritb #karsaloka #digital #desa #pmitb #lppmitb
.