Guru merupakan tulang punggung pendidikan bangsa karena dari merekalah anak didik/siswa diajari segala sesuatu untuk bekal hidup mereka di kelak kemudian hari. Guru geografi sekolah menengah atas, seperti halnya guru-guru yang lain dituntut untuk meningkatkan kualitasnya mengingat jika kemampuan mereka tetap dari waktu ke waktu maka kualitas pendidikan juga akan mengalami stagnasi.
Kalimantan diproyeksikan menjadi pulau dimana ibukota negara terletak sehingga sangat banyak membutuhkan sumber daya lokal yang terus menerus harus diasah dan ditingkatkan kualitasnya. Sudah barang tentu kalau sumber daya manusia yang mumpuni semakin banyak maka akan bisa mengusahakan dan mengelola seluruh potensi yang ada khususnya di pulau tersebut.
Selama puluhan tahun dilaksanakan olimpiade sains nasional baik bidang geografi maupun kebumian, peserta yang masuk pelatnas dari pulau Kalimantan menunjukkan jumlah yang minim sekali, demikian pula yang dari pulau Papua. Dari tahun 2013 sampai 2020, baru ada satu orang yang masuk pelatnas dari pulau Kalimantan khususnya Kalimantan Timur yakni dari Balikpapan. Di sisi lain, wilayah seperti Sumatera, Jawa dan Sulawesi, sepanjang tahun selalu ada perwakilannya bahkan mendominasi. Kontingen olimpiade internasional bidang geografi, (IGeO, International Geographic Olympiad) tidak sekalipun yang diwakili oleh peserta dari pulau Kalimantan. Dari berbagai keluhan para guru dan murid kepada kami yang disampaikan dalam berbagai kesempatan, hal ini disebabkan oleh sarana dan prasarana yang belum memadai yang ada di semua propinsi di pulau tersebut.
Buku, tutor, guru yang berkemampuan bagus sepertinya masih belum merata dan diperoleh oleh para siswa. Selama pandemi covid19, semua fasilitas belajar mengajar meningkat dengan adanya era teknologi informasi digital yang makin canggih. Namun wilayah yang jauh dari ibukota Jakarta, seperti pulau Kalimantan ini masih membutuhkan tutorial dan pengajaran khusus kepada para guru oleh para pakar yang berkompeten secara kontinyu agar terjadi pengayaan materi. Tutorial tentang materi-materi geografi fisik dan sosial yang mendasar akan membuka cakrawala berpikir para guru sehingga bisa menemukan titik sambung antara materi yang tersaji secara online yang banyak bertebaran di internet dengan buku-buku pegangan pelajaran geografi tingkat SMA yang pembahasannya kurang mendalam.
Cara online terpaksa harus ditempuh mengingat masih adanya kendala dalam mengumpulkan para guru secara luring/off line akibat pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, kami para dosen pembimbing/pelatih/pembina Olimpiade Sains Nasional (OSN) atau sekarang lebih dikenal dengan nama Kompetisi Sains Nasional (KSN) bidang geografi berniat untuk meningkatkan kualitas para guru geografi SMA se pulau Kalimantan agar membawa dampak positif yang besar seperti misalnya pemerataan kualitas guru geografi sehingga diharapkan kualitas siswa juga akan meningkat.
Peningkatan kualitas SDM di pulau Kalimantan melalui kegiatan pelatihan multi year ini diharapkan akan membawa efek positif beruntun. Kami juga berusaha untuk melakukan hal yang sama untuk pulau-pulau lainnya seluruh Indonesia sebagai bentuk afirmasi terhadap para guru di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.