Pada Senin, 29 Juli 2024, tim dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB memulai perjalanan dari Jakarta menuju Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, dalam rangkaian program pengabdian masyarakat. Tim yang diketuai oleh Dr. Muhammad Yusuf Abduh dan beranggotakan Dr. Rijanti Rahaju Maulani, Dr. Lili Melani, dan Anasya Rahmawati, S.T., telah tiga kali mengunjungi Kabupaten Alor. Kunjungan ini merupakan lanjutan dari dua kunjungan sebelumnya pada tahun 2023 yang berfokus pada pengembangan teknologi tepat guna untuk meningkatkan kualitas panen kemiri di Desa Kuneman, Kecamatan Alor Selatan.
Perjalanan dimulai dengan penerbangan dari Bandar Udara Soekarno-Hatta menuju Bandar Udara Mali di Alor, dan dilanjutkan dengan perjalanan laut selama 6 jam dari Kota Kalabahi menuju Desa Kiraman. Setelah itu, tim menempuh perjalanan darat selama 3 jam menuju Desa Kuneman. Kabupaten Alor dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil kemiri terbesar, dengan banyak desa yang menggantungkan ekonominya pada komoditas ini.
Sebelum tiba di Desa Kuneman, tim SITH singgah di Desa Kiraman untuk berdiskusi dengan Kepala Desa Kiraman, Yoyarid Maleimakuni, dan para petani setempat. Diskusi tersebut membahas potensi minyak kemiri dan pemanfaatan biji kemiri afkir, yang hingga saat ini belum dioptimalkan. Para petani di Desa Kiraman sangat antusias dengan ide-ide pemanfaatan produk turunan kemiri, termasuk produksi minyak kemiri.
Setelah diskusi di Desa Kiraman, tim SITH melanjutkan perjalanan ke Desa Kuneman untuk meninjau alat pengupas kemiri yang diberikan pada tahun sebelumnya. Sayangnya, akses transportasi yang terbatas serta kurangnya bahan bakar membuat alat tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Untuk mengatasi masalah ini, tim SITH memperkenalkan alat pemecah kemiri alternatif berbahan rotan. Alat ini terbukti efektif dalam memecah kemiri dengan hasil yang bulat sempurna dan membutuhkan sedikit tenaga manusia. Alat tersebut diserahkan kepada Kepala Desa Kuneman, Kain Lauden, yang diwakili oleh Kepala Urusan Desa Kuneman.
Tim SITH juga memperkenalkan potensi biji kemiri afkir yang dapat diolah menjadi minyak, yang diharapkan dapat memberikan nilai ekonomi lebih tinggi bagi para petani setempat. Setelah kunjungan di Desa Kuneman, tim SITH melanjutkan perjalanan ke kantor Kecamatan Alor Selatan di Apui untuk berdiskusi dengan Camat Alor Selatan, Imanuel Saldeng, SH. Dalam diskusi tersebut, mereka membahas potensi produksi minyak kemiri serta rencana demonstrasi teknologi tepat guna untuk pengolahan biji kemiri afkir yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2024.
Camat Alor Selatan menyampaikan bahwa perkembangan listrik di desa-desa di Kecamatan Alor Selatan akan membantu dalam pengolahan komoditas pertanian, termasuk kemiri. Ia juga berharap bahwa program teknologi tepat guna dari ITB dapat meningkatkan daya saing petani lokal dalam memproduksi dan menjual produk turunan kemiri, seperti minyak kemiri.
Berita Terkait:
1. mediatorkupang.com: Setahun Berlalu, Tim SITH Kembali Tinjau Perkembangan Komoditas Kemiri di Alor
2. Youtube.com - @yusufabduh6816: Community Engagement Activities in Desa Kiraman & Desa Kuneman, Nusa Tenggara Timur
3. EKBIS Victory News Halaman 4, Senin 12 Agustus 2024: "SITH ITB Kembangkan TTG Pengolahan Kemiri di Alor: Buat Minyak dari Kemiri Afkir"