Tim PPM SITH ITB Bantu Komunitas Petani Kopi Bangunkan Green House Pengering Kopi

#kirimanulang dari Tim PPM SITH ITB Bantu Komunitas Petani Kopi Bangunkan Green House Pengering Kopi (inisumedang.com)

Tim pengabdian pada masyarakat (PPM) Sekolah Ilmu dan Teknologi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diketuai oleh Dr. Ir. Yayat Hidayat MSi beranggotakan Dr. Ir. Rijanti Rahaju Maulani MSi dan Ahim Ruswandi MP membantu Komunits Petani Kopi Gunung Geulis, merancang dan membangun Green House pengering kopi hemat energi dan ramah lingkungan (HERANG) di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor, Sabtu (30/10/2021).

Menurut Dr. Ir. Yayat PPM ini bertujuan untuk membantu para petani kopi dalam melakukan upaya proses pengeringan kopi agar menghasilkan kualitas pengeringan buah kopi yang lebih baik, hemat energi dan ramah lingkungan. PPPM diikuti oleh para petani kopi di sekitar Gunung Geulis yang tergabung dalam wadah Komunitas Petani Kopi Gunung Geulis (KOPPI GUGEULS) yang diketuai oleh Bapak Saepudin.

“Pelaksanaan PPM melibatkan mahasiswa dalam skema program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka),” ujarnya.

Menurut Dr Yayat, pengeringan buah kopi merupakan salah satu tahapan penting dalam menghasilkan kopi yang berkualitas. Perlunya pengering energi surya yang bukan dalam bentuk penjemuran (sun drying) merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas hasil pengeringan karena dapat menghasilkan keseragaman dalam kadar air, disamping keuntungan untuk memperpanjang masa simpan.

“Mengingat pentingnya bangunan pengering bagi petani, maka perlu dipertimbangkan bangunan pengering yang dapat berfungsi sesuai yag diharapkan, serta perlu dipikirkan harga yang terjangkau,” ujarnya.

Dr. Yayat menambahkan, bangunan pengering yang memanfaatkan energi surya (Green House/GH) merupakan pilihan alternatif. Faktor yang mendorong berkembangnya bangunan pengering energi surya (GH) di Indonesia dikarenakan ketersediaan energi surya yang melimpah, dan merupakan energi terbarukan, gratis dan ramah lingkungan.

Pengering GH yang dirancang tim PPM SITH ITB adalah bangunan pengering berenergi surya yang memanfaatkan efek rumah kaca yang terjadi karena adanya penutup transparan pada dinding bangunan serta plat absorber sebagai pengumpul panas untuk menaikkan suhu udara ruang pengering. Lapisan transparan memungkinkan radiasi gelombang pendek dari matahari masuk ke dalam dan mengenai elemen-elemen bangunan (termasuk plat absorber). Hal ini menyebabkan radiasi gelombang pendek yang terpantul berubah menjadi gelombang panjang dan terperangkap dalam bangunan karena tidak dapat menembus penutup transparan sehingga menyebabkan suhu menjadi tinggi. Proses inilah yang dinamakan efek rumah kaca.

Bangunan GH pengering “Herang” dirancang berukuran 11m x 4m dengan tinggi 2m. Konstruksi bangunan menggunakan bahan bahan non logam dan ramah lingkungan. Atap dan dinding bangunan mengunakan plastik UV. Rak jemuran buah kopi dibuat bertingkat untuk menjalankan system pengeringan berotasi.

“Secara garis besar bangunan pengering terdiri dari dua bagian yaitu bangunan beratap dan bangunan yang tidak beratap. Alur proses pengeringan dimulai dari bangunan tidak beratap lalu masuk ke bangunan beratap. Bangunan pengering “Herang” ini pada prinsipnya dirancang dengan biaya yang terjangkau dengan memanfaatkan energi yang efisien (energi surya) bukan listrik, bahan konstruksi bambu dan bersifat ramah lingkungan. Cara kerjanya adalah menjebak panas di dalam ruangan GH dan mengeluarkan uap air yang terjebak di dalam ruangan GH sehingga proses pengeringan berjalan dengan baik, tidak menimbulkan efek “cash harderning” paparnya.

Suhu udara yang tinggi menyebabkan terjadinya proses penguapan air dari objek yang dikeringkan, dan uap air yang meninggalkan objek pengeringan menyebabkan meningkatnya  kelembaban di dalam ruangan. Hal ini akan mengurangi efektifitas proses penguapan pada tahap selanjutnya. Untuk menjaga agar proses penguapan tetap berlangsung dengan baik, maka kelembaban di dalam ruangan harus dijaga pada tingkat yang memadai. Pengaliran udara dari luar serta upaya membuang udara basah dapat dilakukan dengan menggunakan bebrapa metode.

“Proses perancangan dilakukan oleh para petani kopi Gunung Geulis dibimbing oleh Tim PPM SITH di lapangan. Dengan metode ini maka transfer pengetahuan dan teknologi Teknik perancangan pengeringan bangunan akan lebih efektif dari pada kelompok langsung diberikan desainnya saja. Dengan metode penyampaian seperti ini, para petani dapat menuangkan gagasan dan idenya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki kelompok. Cara ini akan menghasilkan kerja kelompok yang lebih efektif dan efisien serta menimbulkan rasa tanggung jawab bersama dalam menjaga dan menggunakan bangunan pengering GH yang akan dibangun nantinya,” tandasnya.

1110

views