Tim Pengabdian Masyarakat ITB Melaksanakan Pelatihan Bahan Ajar Teknik Jahit Celup Kain Tradisional

BANDUNG, lppm.itb.ac.id-3 Desember 2021, Tim Pengabdian Masyarakat ITB yang diketuai oleh Dosen Kelompok Keahlian Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, Bintan Titisari, M.Ds., melaksanankan pelatihan teknik jahir celup tradisional dan kontemporer berbasis tradisi Indonesia di Kampoeng Mataraman, Yogyakarta.

Selain pelatihan, kegiatan ini juga dibuatkan dokumentasinya, dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah panduan dan tutorial yang nantinya dapat dipakai kembali oleh pengrajin atau mahasiswa saat membuat kain teknik jahit celup ini.

Menurut Bintan Titisari, literasi tentang teknik menjahit celup ini dinilai masih sedikit, dibandingkan dengan teknik tekstil lainnya seperti batik atau tenun ikat.

"Alasan utama saya ingin membuat bahan ajar ini  karena saat ini literasi yang ada itu sangat minim", Ujar Bintan.

Kegiatan ini diikuti oleh 14 pengrajin yang melibatkan berbagai usaha kecil dan menengah seperti Tizania Jumputan, Kencana Batik, Daun Muda Ecoprint, Sejumput Karanggede, dan murid SMK Kriya 2 Sewon.

"Mereka semua memberi masukan yang sangat berharga sehingga harapannya nanti masukan tersebut bisa membuat bahan ajar ini semakin lengkap". Tambahnya saat wawancara kepada tempo.co.

Hasil bahan ajar yang nantinya akan beredar, yakni berupa buku dan video tutorial. Harapannya, saat bahan ajar ini diterbitkan dan diedarkan, tentunya bisa menjadi penambah manfaat untuk masyarakat.

Buku ajar yang terdiri dari empat bab berisi sejarah, teknik, cerita kain-kain tradisional, dan tutorial itu merupakan hasil studi S3 Bintan hingga tamat di School of Design, University of Leeds, Inggris, pada 2016-2020. Topik yang diangkat adalah teknik jahit celup, salah satu teknik pembuatan tekstil tradisional yang masih digunakan oleh para perajin di beberapa lokasi di Indonesia, dan juga di berbagai negara.

Teknik ini, menurut Bintan, biasanya digunakan untuk membuat kain tradisional seperti kain Tritik, Kembangan, Jumputan di Jawa Tengah, kain Sasirangan di Kalimantan Selatan, kain Pelangi di Sumatera Selatan. Di luar negeri, kain jenis ini terkenal dengan sebutan kain Shibori di Jepang, kain Bandhani di India, dan kain Adire di Afrika.

Penyunting: Ali Hasan Asyari

695

views