Tim dari KK-TSA FTSL-ITB melakukan Pengabdian Masyarakat Kampanye Sumur Resapan sebagai Upaya Penanganan Limpasan Air di Kecamatan Gedebage, Jawa Barat

Sebuah tim dari Kelompok Keahlian Teknik Sumber Daya Air FTSL ITB, yang diketuai oleh Mohammad Farid, S.T., M.T., Ph.D., serta beranggotakan Dr. Ana Nurgananah Chaidar, S.T., M.T., M. Iqbal Huseiny, S.T., M.T., Erlina G.S, Marsa A.N, dan Firli A.R, melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat ITB 2024 dengan tema “Kampanye Sumur Resapan sebagai Upaya Penanganan Limpasan Air”. Program ini berfokus di wilayah Jawa Barat, khususnya wilayah program Citarum Harum dan sering terdampak banjir atau genangan air. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengurangi limpasan air di kawasan perumahan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang fungsi sumur resapan sebagai solusi pengelolaan air hujan. Langkah ini mendukung program Citarum Harum dengan memanfaatkan sumur resapan yang berfungsi menampung dan meresapkan air hujan ke dalam tanah sehingga mengurangi volume limpasan yang berpotensi menyebabkan banjir.

Program ini diawali dengan survei lapangan di beberapa kecamatan sekitar kawasan Citarum Harum Sektor 22, diantaranya Kecamatan Cibiru, Cileunyi, Ujung Berung, Arcamanik, Panyileukan, Gedebage, Rancasari, dan Buah Batu. Survei yang dilakukan mencakup pengamatan kondisi sistem drainase di kawasan perumahan, wawancara dengan para pemangku kepentingan dan warga setempat untuk mengidentifikasi permasalahan banjir dan dampaknya, serta evaluasi ketersediaan ruang terbuka hijau yang potensial untuk pembangunan sumur resapan. Berdasarkan hasil survei, dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan, tingkat genangan, dukungan dari masyarakat setempat, dan potensi pengurangan limpasan air, maka Perumahan Griya Cempaka Arum Kecamatan Gedebage dipilih sebagai lokasi program kampanye sumur resapan ini.

Berdasarkan wawancara dengan Ketua RW 07 Cimincrang, Yudi, banjir di Perumahan Griya Cempaka Arum disebabkan oleh kapasitas drainase yang kecil dan sering tersumbat, sehingga limpasan air hujan tidak tertampung dan mengalir ke area dengan elevasi lebih rendah. Kondisi ini diperburuk oleh pembangunan perumahan baru di sekitar yang meningkatkan limpasan dan menambah beban drainase lokal. Akibatnya, terjadi aliran balik (backwater) yang memicu genangan setinggi 30–50 cm dan bertahan selama 2–6 jam saat hujan deras, terutama di area rendah atau dengan drainase tersumbat. Meskipun beberapa area resapan telah dibangun, kapasitasnya masih belum mencukupi untuk secara efektif mengurangi limpasan air di kawasan tersebut.

Sebagai langkah nyata dalam mengurangi limpasan air, Tim ITB akan membangun beberapa sumur resapan di titik-titik strategis yang telah ditentukan di Perumahan Griya Cempaka Arum. Desain sumur resapan yang direncanakan memiliki diameter 1 m dan kedalaman 1.5 m. Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat setempat juga akan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya sumur resapan sebagai upaya penanganan limpasan air. Sosialisasi ini mencakup informasi mengenai manfaat, cara kerja, dan langkah perawatan sumur resapan agar dapat berfungsi secara optimal dalam jangka panjang.

Melalui program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya pengelolaan air hujan untuk mengurangi limpasan air yang berpotensi menyebabkan banjir. Selain itu, pembangunan sumur resapan di lokasi ini juga diharapkan menjadi contoh nyata yang dapat diterapkan di wilayah lain dalam mendukung program Citarum Harum. Kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi ITB dalam mendukung keberlanjutan lingkungan melalui solusi sederhana namun berdampak signifikan. Kolaborasi antara Tim Pengabdian Masyarakat ITB dan warga Perumahan Griya Cempaka Arum diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi lingkungan setempat.

40

views