Teknologi Tepat Guna Peningkatan Nilai Ekonomis Buah Kelapa Desa Urifola, Maluku Utara

Desa Orifola saat ini bekerja sama dengan institut Teknologi Bandung (ITB) dan Kemendes PDTT untuk melakukan sinergitas antara Pemerintah Pusat (Pempus) dan Pemdes Desa Orifola. Kerjasama ini untuk memberikan pendampingan mengelola kopra kelapa serta menggenjot percepatan pencapaian SDGs bagi Desa Orifola, Kecamatan Mangoli Tengah, Kabupaten Kepulauan Sula.

Kerjasama itu, juga bagian dari mengatasi kerugian akibat kualitas kopra dan turunan lainnya sehingga dapat membantu masyarakat. Sebab, Desa Orifola mempunyai potensi sumber daya alam cukup besar, namun beberapa tahun kemarin Desa ini mengalami fluktuasi harga kopra. Begitu pula dengan program percepatan pencapaian SDGs Desa berbasis teknologi tepat guna di lokasi 3T wilayah Indonesia Timur.

Kapala Desa Orifola, Sofyan Pora, menyatakan dirinya bersama warga telah bekerja keras dan memberikan bukti karya nyata. Kerja keras ini seperti masyarakat petani kelapa di Desa Orifola. Untuk itu, Desa orifola melakukan kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung dan Kemendes PDTT untuk meningkatkan kualitas kopra, nilai ekonomis dan nilai tambah dari produk kelapa karena Desa Orifola juga termasuk sala satu Desa 3T (Tertinggal,Terdepan dan Terluar).

Menurut dia, Desa Orifola  memiliki potensi kelapa di Kecamatan Mangoli Tengah sebagai lumbung penghasil kelapa yang diolah dalam bentuk kopra. Selain itu juga ada potensi wisata.  ” Kerja sama ini diharapkan bisa dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi terutama yang berhubungan dengan produk kelapa, serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Orifola” kata Sofyan saat kegiatan baru-baru ini.

” Begitupula rendahnya kualitas kopra dan belum termanfaatkan limbah kelapa dari pembuatan kopra. Pemanfaatannya hanya sebatas arang tempurung kelapa,  serta sapu lidi yang sering kita jumpai di desa ini. Semoga kegiatan ini dapat terbantu,” tambah Sofyan.

Sementara, ketua pelaksana PM ITB Bandung, Asep Hidayat, mengatakan hal semacam ini cukup banyak yang perlu dipecahkan masalah tersebut dan terus mengacu pada GAP (Good Agricultur Practice) dan kegiatan pengabdian saat ini lebih difokuskan pada peningkatan kualitas kopra dan produk turunan lainnya. 

Adapun produk yang dibuat selain kopra putih adalah pembuatan briket arang kelapa, pembuatan VCO (Virgin Coconat Oil) pembuatan minyak kelentik,abon kelapa serta pemanfaatan sabut kelapa untuk dijadikan sapu lidi dan cocofit.

” Alhamdulillah program ini dapat respon positif dari pemerintah dan masyarakat desa orifola.Semoga bermanfaat bagi masyarakat setempat yang mengikuti kegiatan dan bisa diimplementasikan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”  kata Asep.

600

views