Ketersediaan air sangat diperlukan untuk kebutuhan persawahan, terutama sawah tadah hujan yang hanya mendapatkan air pada saat musim penghujan saja, sehingga hasil panen menjadi tidak optimal. Salah satu daerah yang memiliki sawah tadah hujan adalah di Desa Lekona, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Data awal yang diterima menyebutkan bahwa di Desa Lekona terdapat 4 (empat) kelompok tani (sawah tadahan) dengan luas total 345 Ha, dimana masalahnya adalah tidak adanya sumber air di lokasi tersebut menyebabkan hasil panen menjadi sangat rendah. Kondisi awal lain yang didapatkan antara lain: kedalaman sumur gali untuk kebutuhan air bersih masyarakat sekitar 10-15 m, terdapat mata air namun kondisinya tidak terawat sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk daerah pertanian. Di Desa Lekona belum tersedia sumur bor untuk pengairan, namun di desa lain yang dekat dengan Desa Lekona sudah tersedia sumur bor di lokasi persawahan karena setelah musim hujan, lahan dialihkan untuk hortikultura. Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditujukan untuk mengidentifikasi masalah, memetakan potensi geologi yang ada baik di permukaan maupun bawah permukaan, serta potensi air permukaan dan airtanah dangkal, kemudian merekomendasikan tindak lanjut untuk langkah yang paling optimal dalam mencari solusi penyediaan kebutuhan air untuk persawahan tadah hujan di Desa Lekona. Peran dari masyarakat desa, kecamatan maupun kabupaten setempat juga diharapkan pada kegiatan ini sehingga dapat berjalan optimal dan membawa manfaat untuk masyarakat sekitar.