Air yang menjadi kebutuhan dasar menjadi tantangan bagi masyarakat Cigondewah. Air dari Sungai Cigondewah yang dulu mengaliri sawah dan kolam sudah berubah warna dan berbau. Begitu pula dengan sumur warga. Dalam kondisi itu, ilmuwan ITB Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D. dan budayawan Dr. Tisna Sanjaya, M.Sch. dan mencoba melahirkan ‘mata air’ baru.
Pada Selasa, 28 Desember 2021, Galeri Imah Budaya Cigondewah, menggelar Pameran Seni Penjernih Air. Kegiatan ini dihadiri oleh Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana. Ia mengungkapkan bahwa air merupakan sumber peradaban dan kehidupan karena itu sumber mata air harus dijaga kelestariannya.
Pameran yang digagas seniman Tisna Sanjaya itu mengawinkan seni instalasi dengan teknologi penjernih air dari ilmuan ITB Prof. I Gede Wenten. Air yang dijernihkan bersumber dari Sungai Cikendal dan air tanah.
Yana mengapresiasi gagasan ini karena di tempat tersebut air sungai bisa dimanfaatkan. Bahkan air tanah yang telah diproses bisa menjadi air langsung minum.
"Mudah-mudahan dengan instalasi ini bisa kita tularkan ke beberapa daerah, sehingga keterbatasan warga mengakses air bersih itu bisa tertangani," ucapnya, dikutip dari kumparan.com.
Tisna Sanjaya mengatakan imah budaya (Ibu) Cigondewah hadir bersama di tengah perubahan zaman yang terus bergerak.
"Kehadirannya dimaksudkan sebagai tawaran alternatif berupa proses elaborasi kreasi penciptaan karya seni budaya bareng bersama perubahan, mengalir bersama sumber mata air sungai keruh Cikendal, dan bising suara hilir mudik kendaraan pengangkut ragam barang dari pabrik," ucap Tisna Sanjaya pada wawancaranya di detik.com.
Kehadiran Imah Budaya Cigondewah menjadi sebuah jeda. Hening sambil menikmati seteguk air tanah dan alam yang masih tersisa menjadi sumber mata air baru. Selain itu, Seni Penjernih Air merupakan kepedulian Tisna Sanjaya yang merupakan warga asli Cigondewah. Saat ini lingkungan di Cigondewah terutama sungainya berbeda keadaannya dengan dahulu.
"Ini semacam doa air kehidupan dari warga Desa Baturengat untuk semesta," katanya.
Perlu diketahui, di Imah Budaya (Ibu) Cigondewah juga digelar Pameran Seni Penjernih Air yang menampilkan foto, lukisan, dan instalasi. Pameran dibuka pada 28 Desember 2021-28 Januari 2022.