PPSDA ITB Melaksanakan Kegiatan Flooducation kepada Komunitas Sungai di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat

BANDUNG, lppm.itb.ac.id-Dalam rangka Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Bottom-Up ITB 2021, tim PPM Pusat Pengembangan Sumber Daya Air (PPSDA) ITB pada tanggal 20 Oktober 2021 lalu melakukan kegiatan Flooducation kepada komunitas sungai di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, yaitu Jaga Balai yang fokus ke bidang pendidikan dan kesiapsiagaan bencana khususnya banjir serta Garda Caah yang fokus ke tanggap daruratnya.

Tim PPM PPSDA ITB terdiri dari Kepala PPSDA ITB, Dr.Eng. Arno Adi Kuntoro, dengan Tim Pelaksana PPM yang diketuai Dr.Eng. Mohammad Farid beranggotakan Faizal Immaddudin Wira Rohmat, Ph.D. serta beberapa asisten. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ir. Denni Hamdani sebagai salah satu Pembina di komunitas Jaga Balai, Wewen Mulyadi sebagai Ketua Garda Caah, dan Riki Waskito sebagai Koordinator Tim Pemantau Cuaca dan Diseminasi Informasi Jaga Balai – Garda Caah serta beberapa anggota dari kedua komunitas. 

Menurut Ketua Tim Pelaksana PPM, Dr.Eng. Mohammad Farid, Kabupaten Bandung merupakan daerah yang rawan bencana banjir, salah satunya di Kecamatan Majalaya. Hal ini diamini juga oleh Kepala PPSDA ITB, Dr.Eng. Arno Adi Kuntoro. Dalam kegiatan ini, PPSDA berupaya untuk turut memberikan kontribusi dengan mengkaji aspek pemanfaatan sumber daya serta pengurangan risiko bencana banjir di Kecamatan Majalaya melalui kegiatan pengabdian masyarakat, Flooducation. “Kata Flooducation merupakan gabungan dari flood yang artinya banjir dengan education yang artinya pendidikan sehingga kegiatan Flooducation didefinisikan sebagai kegiatan edukasi masyarakat untuk mitigasi bencana banjir yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan penilaian risiko bencana banjir pada masyarakat.” ujar Dr.Eng. Mohammad Farid di Bale Rancage Jaga Balai.

Kegiatan PPM Flooducation dilaksanakan dalam dua bagian yaitu diskusi penyuluhan/pendidikan manajemen risiko banjir khususnya terkait pemetaan risiko banjir dan peningkatan sistem monitoring bencana banjir di Kecamatan Majalaya. Perwakilan Jaga Balai dan Garda Caah, Riki Waskito, memberikan sambutan sekaligus membuka acara yang dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Dr.Eng. Mohammad Farid kepada anggota Jaga Balai dan Garda Caah. Setelah itu, dilakukan diskusi dan berbagi pengalaman dari Jaga Balai dan Garda Caah dalam membangun upaya mitigasi bencana di DAS Citarum Hulu. Ketua Garda Caah, Wewen Mulyadi, menyampaikan harapannya agar Kecamatan Majalaya dapat memiliki peta risiko banjir yang mudah dipahami dan disimulasikan oleh masyarakat setempat. Kemudian Pembina Jaga Balai, Ir. Denni Hamdani, menambahkan agar kegiatan mahasiswa di lingkungan PPSDA ITB dapat didorong untuk terlibat langsung dengan masyarakat dalam pengurangan risiko banjir di Kecamatan Majalaya. Pada kesempatan itu juga, anggota Tim Pelaksana PPM, Faizal Immaddudin Wira Rohmat, Ph.D., memberikan usulan titik-titik potensial yang dapat menunjang sistem monitoring bencana banjir di Kecamatan Majalaya.

Rangkaian kegiatan PPM dilanjutkan dengan peninjauan lapangan ke sistem monitoring eksisting Sungai Citarum di Jembatan Majalaya yang perlu penggantian peilschaal/staff gauge atau batang ukur tinggi air. Selain itu juga dilakukan tinjauan lapangan ke tempat pemantauan cuaca secara visual yang ada di Kecamatan Majalaya, yakni atap rumah Kang Mimid Suamid dari tim Pemantau Cuaca sekaligus sebagai pos pantau untuk menentukan posisi pemasangan sistem monitoring berupa kamera CCTV oleh Tim Pelaksana PPM. Acara ditutup secara simbolis dengan penyerahan peilschaal baru kepada perwakilan Jaga Balai dan Garda Caah, yang akan ditindaklanjuti dengan pemasangan di lokasi oleh Tim Pelaksana PPM. Rencana selanjutnya dari Flooducation di Kecamatan Majalaya adalah pelatihan pemetaan risiko kepada simpul-simpul masyarakat dan penambahan titik-titik monitoring bencana banjir agar dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi masa siaga di musim penghujan yang berpotensi menimbulkan banjir.

2120

views