PKBM Insan Motekar Gandeng ITB untuk Majukan Agribisnis Berbasis Teknologi di Sumedang

PKBM Insan Motekar, dengan dukungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Perusahaan Pemasaran Toserba Borma, dan CV Kreasi Abadi, telah meluncurkan program pengembangan agribisnis berbasis teknologi hidroponik. Ahmad Aradea, Kepala Bidang Pendidikan Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, menyebutkan bahwa program ini merupakan langkah nyata dalam memberdayakan masyarakat, khususnya kaum muda dan siswa PKBM, untuk meningkatkan kemampuan mereka di bidang agribisnis. "Kami berharap program ini dapat menarik minat para alumni PKBM dan generasi muda lainnya untuk terjun ke dunia pertanian," ungkap Aradea saat menghadiri acara Verifikasi PKBM Insan Motekar dan Panen Perdana Sayuran Hidroponik di Jatinunggal Sumedang, pada Sabtu (20/4).

Aradea menegaskan bahwa PKBM sebagai lembaga berbasis masyarakat harus mandiri dan berperan aktif dalam mendukung pemerintah dalam mengatasi pengangguran, kemiskinan, serta meningkatkan taraf pendidikan masyarakat di Kabupaten Sumedang. "Peran pemerintah meliputi dukungan, fasilitasi, dan pembinaan untuk meningkatkan kapasitas PKBM, baik dalam aspek organisasi, perizinan, maupun pengembangan sumber daya manusia," tambahnya. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lain untuk mengadopsi teknologi dalam pengembangan pertanian dan menciptakan peluang usaha bagi generasi muda.

Dr. Ir. Kartib Bayu, Ketua Tim Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Inovasi (PPMI) SAPPK ITB, menyatakan keprihatinannya atas rendahnya kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian di pedesaan. "Minimnya minat generasi muda dalam pertanian terlihat dari fakta bahwa 61% petani berusia di atas 45 tahun," ujarnya pada Radar Sumedang, Senin (22/7). Menurutnya, generasi muda kurang tertarik pada pertanian karena penghasilan rendah dan akses lahan yang terbatas. Ia juga menyebut adanya persepsi bahwa pertanian adalah pekerjaan yang kuno dan kotor.

Kartib Bayu menjelaskan bahwa tim PPMI SAPPK ITB melakukan literasi inovasi melalui workshop dan tutorial, memberikan contoh usaha sayuran dengan teknologi hidroponik, serta melakukan pendampingan. Ia menambahkan bahwa pemasaran produk sayuran hidroponik ini melibatkan Toserba Borma untuk memastikan kualitas produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Abdul Hamid, Kepala PKBM Insan Motekar, menyatakan keinginan PKBM untuk berperan lebih dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran, serta meningkatkan pendidikan di Sumedang. "Kami memiliki keterbatasan, oleh karena itu kami menggandeng ITB dan pihak lain untuk membantu kami," ujarnya. Selain hidroponik, PKBM juga mengembangkan budidaya jamur tiram, lebah madu tanpa sengat, dan perikanan. Ia berharap adanya dukungan lebih dari Pemerintah Kabupaten untuk mewujudkan visi dan misi PKBM.

 

Berita Terkait:

sumedang.radarbandung.id: Gandeng ITB dan Perusahaan, PKBM Insan Motekar Kembangkan Agribisnis Sayuran Hidroponik

64

views