Koran SINAR PAGI (Bandung)-, Dalam kunjungan kerjanya ke Sentra Pandai Besi Desa Mekarmaju, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut (IKM LMEA), Dini Hanggandari membuka Program MKU MBKM KKN Pengabdian Masyarakat Top Down Dan Desa Binaan Institut Teknologi Bandung yang dilaksanakan di Desa Mekarmaju, Ciwidey. Selasa (05/10/21).
“Saat ini kita berada dalam era kolaborasi, dimana untuk mendapatkan keberhasilan dalam persaingan industri diperlukan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak. Tidak terkecuali untuk industri kecil dan menengah”, ujar Direktur IKM LMEA, Dini Hanggandari, Kepada wartawan.
Kolaborasi antara pemerintah, produsen (IKM dan Industri Besar), konsumen, serta pakar/ akademisi dalam hal peningkatan mutu produk melalui penyusunan serta penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) khususnya bagi industri alat perkakas pertanian sangat dirasakan manfaatnya.
Seperti dikatakan Dini, Ditjen IKMA telah menginisiasi pembentukan material center untuk IKM Perkakas Pertanian sejak 7 Oktober 2019. Hingga kini material center yang telah memiliki kelembagaan dengan nama PT. Mekarmaju Jaya Abadi dan dapat memasok bahan baku kepada IKM di Desa Mekarmaju.
“Dalam menumbuh kembangkan IKM, Kementerian Perindustrian memiliki berbagai program pembinaan antara lain Bimbingan Teknis dalam peningkatan kemampuan teknis produksi, Fasilitasi Mesin/Peralatan untuk optimalisasi efisiensi dan produktivitas, Pendampingan Tenaga Ahli dalam rangka peningkatan daya saing pasar. Serta program-program dalam mempromosikan potensi IKM baik dalam jaringan (online) maupun luar jaringan (offline), ” jelas Dini.
Ditjen IKMA juga telah melakukan sinergi pembinaan di Desa Mekarmaju dengan Institut Teknologi Bandung khususnya Program Studi Teknik Metalurgi Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan di tahun 2019, melalui kegiatan pendampingan penerapan SNI perkakas pertanian (Cangkul) di Jawa Barat.
Prodi Teknik Metalurgi ITB juga terlibat sebagai tenaga ahli pada kegiatan Pendampingan Standardisasi Produk Sekop di tahun 2020. “Saya menyampaikan apresiasi sebesar besarnya atas perhatian Institut Teknologi Bandung terhadap masyarakat, khususnya dalam bidang pengabdian masyarakat dan pemberdayaan desa binaan dalam hal ini adalah IKM Desa Mekarmaju.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing IKM Cangkul Desa Mekarmaju, melalui pemenuhan SNI cangkul. Sehingga dapat mengangkat harga jual cangkul yang efeknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat desa Mekarmaju.
Program ini juga diharapkan dapat menggali potensi kerjasama antara ITB dan Ditjen IKMA yang tumbuh dari ide dosen, maupun mahasiswa peserta MKU MBKM KKN yang berkesempatan langsung bersosialisasi dan berkomunikasi langsung dengan IKM Pandai Besi Desa Mekarmaju, “Tambah Dini.
Direktur IKM LMEA menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Institut Teknologi Bandung atas perhatiannya terhadap masyarakat khususnya dalam bidang pengabdian masyarakat dan pemberdayaan desa binaan dalam hal ini adalah IKM Desa Mekarmaju.
“Semoga tercipta kolaborasi lainnya dengan anggota Komtek SNI 21-02 dan IKM akan semakin termotivasi untuk lebih giat mengembangkan industrinya serta memiliki peranan kuat di pasar dalam negeri serta memiliki daya saing global. IKM Kuat Indonesia Jaya, “pungkasnya.