Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lebak menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam pemutakhiran data untuk peningkatan pendapatan pajak.
Salah satu produk yang disodorkan adalah model Spatially Adaptive LAnd value Determnation (SALAD) pada penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) PBB P2 di Kabupaten Lebak.
Peneliti Kelompok Keahlian sistem spasial dan kadaster Fakultas Ilmu dan teknologi Kebumian ITB, Andri Hernandi mengatakan model SALAD akan dilaksanakan di tiga desa di Kabupaten Lebak untuk penyesuaian NJOP.
“Pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan model pemberdayaan melalui pendampingan pendidikan dan pelatihan penerapan model SALAD melalui workshop dan FGD,”kata Andri dalam keterangannya.
Ketiga desa tersebut adalah Desa Cipeundeuy, Kecamatan Malingping, Desa Ciburuy, Kecamatan Curugbitung dan Desa Banjarsari, Kecamatan Cileles.
Kepala Bapenda Lebak, Doddy Irawan mengatakan saran dan masukan yang diberikan oleh ITB tentunya akan menjadi salah satu bahan pertimbangan pemerintah daerah dalam menerapkan kebijakan. Apalagi ini berdampak positif untuk peningkatan pendapatan pajak.
“Masukan-masukan yang bagus bisa kita terapkan seperti model SALAD dalam penyesuaian NJOP. Tujuannya agar pendapatan pajak kita meningkat,”kata Doddy.
Selama 1 hari, lanjut Doddy, pihaknya mendapatkan beberapa pengetahuan dalam ekspose yang diselenggarakan ITB dalam rangka menindaklanjuti kerjasama.
“Selama satu hari kemarin kita ekspose bersama dan berdiskusi banyak untuk peningkatan pendapatan pajak di Kabupaten Lebak,”tandasnya.
Berita terkait:
dailyhits.id Penyesuaian NJOP PBB P2 di Lebak Bakal Pakai Model SALAD