Pemberdayaan Masyarakat Melalui BUMDes untuk Penyediaan Air Minum Desa (PAMDes) di Desa Pangalengan, Kabupaten Bandung

Pemberdayaan Masyarakat Melalui BUMDes untuk Penyediaan Air Minum Desa (PAMDes) di Desa Pangalengan, Kabupaten Bandung

Tags: ITB4People, Community Services, Pengabdian Masyarakat, SDGs12

BANDUNG, lppm.itb.ac.id-WARGA di Kampung Babakan Salam RW 24 Desa Pangalengan Kecamatan ngalengan Kabupaten Bandung, kini sudah dapat menikmati saluran air bersih. Banyak 124 sambungan rumah di wilayah tersebut teraliri sambungan air bersih lalui Penyediaan Air Minum Desa (Pamdes) yang dikerjakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung (LPPM ITB).

KETUA Tim Pelaksana Lapangan Pengabdian Masyarakat LPPM ITB, Arif Susanto mengatakan, program penyediaan air minum yang dilakukan LPPM ITB di RW 24 Desa Pangalengan itu dimulai pada tahun anggaran 2021 bersumber dari Kemendikbud Ristek RI. Tahun sebelumnya, LPPM ITB pun melakukan hal serupa di Kampung Langbong Desa Pangalengan Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.

"Di wilayah ini (Kampung Babakan Salam RW 24) cukup unik. Sebetulnya di daerah sini banyak mata air, namun warganya kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk itu, kami memfokuskan kegiatan LPPM ITB untuk program Pamdes di Kampung Babakan Salam. Selain dimanfaatkan untuk rumah tangga, pamdes ini juga dimanfaatkan untuk masjid, madrasah, dan PAUD di kampung ini," ungkap Arif di sela-sela kegiatan peresmian Pamdes RW 24 Kampung Babakan Salam, Sabtu ( 6/11/2021).

Dijelaskan Arif, dari hasil penelusuran pihaknya warga di kampung tersebut mengalami kesulitan asir bersih sudah lama. Sebelum dibangun Pamdes, kata dia, warga terbiasa mencukupi air bersih memanfaatkan aliran kali di Jalan PLTA Plengan yang jaraknya cukup jauh dari permukiman warga. Bahkan, pada musim kemarau warga tetap kesulitan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga kerap membeli air bersih jeriken.

Dari hasil penelusuran yang dilakukan pihaknya, dijelaskan Arif, di sekitar Kampung Babakan Salam ini terdapat 7 sumber mata air. Namun, 2 sumber mata air dikuasai salah satu perusahaan pengolahan susu sapi. Dari 6 sumber mata air yang tersisa, kata dia, 1 mata air tercemar pupuk kimia, dan 4 mata air tercemar kotoran sapi, serta kandungan besi dan mangannya cukup tinggi, sehingga airnya tidak layak konsumsi.

Menjadi Aset Bumdes Pangalengan

Pembangunan sarana Pamdes di Desa Pangalengan yang dibangun LPPM ITB, akan diserahkan kepada Bumdes Pangalengan sebagai salah satu aset bidang garapan usahanya. Hal itu dilakukan agar pengelolaan Pamdes dapat dilakukan secara profesional dan berkelanjutan. Selain itu, penyerahan aset Pamdes menjadi garapan Bumdes Pangalengan, dinilai akan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat desa.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Pangalengan Agus Supriatna mengapresiasi upaya LPPM ITB ini. Dikatakan dia, dengan dibangunnya Pamdes ini dapat bermanfaat bagi warga. Pihaknya pun mengapresiasi penyerahan pengelolaan Pamdes ini kepada Bumdes Pangalengan. Nantinya, Pamdes ini akan dikelola secara profesional untuk kepentingan masyarakat.

"Ini (Pamdes) yang dinanti warga masyarakat. Bertahun-tahun warga di RW 24 memimpikan adanya air bersih ini. Bahkan, animo warga juga bahu membahu bekerja bakti membangun sarana dan prasarana Pamdes besama LPPM ITB. Setelah akhirnya terbangun jaringan Pamdes, saya titipkan agar Pamdes ini dapat dimanfaatkan dengan bijak dan teratur. Gunakan dan pelihara air sebaik baiknya untuk kepentingan kita semua," ucap Agus. (Ecep Sukirman)*

784

views