Pembelajaran Kreatif yang Ramah Disabilitas di Geopark Ijen

Akses informasi dan pengetahuan di ruang publik merupakan hak semua orang tanpa terkecuali. ini Informasi dan pengetahuan yang disampaikan di destinasi wisata sering melupakan aksesibilitas untuk penyandang disabilitas. Untuk menjembatani hal tersebut, Tim Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diketuai Dr. Andy Yahya Al Hakim (Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB) bekerjasama dengan Geopark Ijen yang berlokasi di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengadakan kerjasama untuk memfasilitasi edukasi dan penyebaran ilmu pengetahuan kepada masyarakat umum dan masyarakat difabel. Geopark Ijen sendiri merupakan salah satu destinasi wisata utama di Jawa Timur yang berlokasi di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang baru saja ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Mei 2023 di Paris, Perancis.

Kegiatan kerjasama diinisasi saat pembukaan proposal pengabdian masyarakat dengan skema bottom up pada Desember 2022. Setelah ditetapkan mendapatkan pendanaan dari ITB, Tim ITB bergerak bersama-sama dan merancang beberapa kegiatan utama, seperti pembuatan panel Braille, maket beberapa geosite Ijen yang sederhana, penyusunan majalah, serta pelaksanaan workshop. Tim ITB beranggotakan Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, Kukuh Rizki Satriaji dan Michael Binuko Sri Herawan, Karasa Bandung local creative community disertai oleh mahasiswa-mahasiswi Teknik Pertambangan ITB.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan survey lapangan yang dilaksanakan pada Juni 2023 ke beberapa geosite. Dari kunjungan ini, Tim ITB menuliskan catatan perjalanan dan semua produk yang dihasilkan dari pengabdian masyarakat ini dalam majalah yang berjudul “Sains di Bumi Ijen.” Beberapa karya lain antara lain ular tangga dengan tema mitigasi bencana dan geosite di Geopark Ijen, koleksi mineral dan batuan yang telah dilengkapi penjelasan sederhana, serta beberapa maket sederhana ikut ditampilkan.

Pada 18 Juli 2023 bertempat di Museum Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, tim ITB juga melaksanakan workshop dengan tema “Edukasi dan Pengembangan Metode Pembelajaraan Kreatif kepada guru dan Pemandu Wisata untuk Mendukung Geopark Ijen yang Unggul dan Rumah Disabilitas. Tema tersebut diangkat untuk meningkatkan kesadaran para guru dari jenjang PAUD-SMA dan pemandu wisata terhadap potensi wisata alam Geopark Ijen.

Workshop yang dilakukan bertujuan untuk memudahkan para guru dan pemandu wisata membuat gagasan/ide kreatif dalam proses pembelajaran terkait geopark Ijen. Andi Abdulqodir dari Karasa Bandung mengajak para guru dan pemandu wisata untuk membedah masalah terlebih dahulu sesuai dengan pengalaman yang dihadapi secara personal. Peserta workshop diajak untuk merumuskan masalah utama dengan menelaah setiap masalah yang ada. Selanjutnya, para peserta memberi gagasan solusi terhadap masalah terpilih sebanyak-banyaknya. Pada tahap akhir, gagasan diseleksi melalui scoring dengan menggunakan poin syarat sehingga gagasan feasible untuk diwujudkan. Di akhir, para peserta membuat media untuk mempresentasikan ide yang dipilih. Workshop ini menggunakan metode double diamond yang umum digunakan dalam proses design thinking. Media yang digunakan adalah karton manila berwarna, sticky notes, dan alat tulis.

Sebanyak 50 orang peserta workshop diajak berpikir sedikit tidak logis, sehingga peserta dapat menelurkan ide baru untuk menyampaikan informasi terkait Geopark Ijen secara sederhana lewat mediayang murah dan dapat membekas di ingatan. Ide dan karya tidak boleh hanya karya visual, karena banyak masyarakat di sekitar kita yang memperoleh ilmu secara audio dan kinestetik.

Sebagai contoh, salah satu ikon dari Geopark Ijen adalah Pantai Pulau Merah dan belerang yang ada di Kawah Ijen. Pasir dari pantai ini yang berwarna merah nantinya akan digunakan sebagai media pembelajaran untuk menjelaskan fenomena pelapukan pada batuan yang membentuk mineral berukuran pasir dan berwarna kemerahan. Untuk menjelaskan letusan Kawah Ijen yang menghasilkan danau kawah dengan komposisi paling asam di dunia, nantinya akan dibuatkan sebuah maket gunung api yang telah diisi dengan soda kue (baking soda) dan ditambahkan air lemon atau air cuka, sehingga akan muncul letusan gunung api. Hasil letusan tersebut kemudian dapat diukur keasamannya dengan kertas lakmus atau pH meter. Air dari kawah tersebut kemudian mengalir ke tempat yang lebih rendah, menghasilkan sungai yang berkomposisi asam, sama seperti fenomena sungai Kalipait.

Pada kesempatan itu, Tim ITB menyerahkan panel Braille produk Dosen dan mahasiswa ITB yang tersusun oleh duabelas (12) prisma segitiga kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi yang diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, M.Y. Bramuda. Panel Braille yang diserahkan telah didesain sedemikian rupa, sehingga telah dilengkapi dengan tulisan awas dan gambar. Kombinasi tersebut membuat baik masyarakat umum dan penyandang disabilitas tuna Netra dapat memperoleh informasi yang sama terkait Geopark Ijen. Panel braille ini adalah terobosan dari teman-teman LPPM ITB yang ingin mengenalkan Geopark Ijen kepada semua lapisan masyarakat difabel. “Dengan ini masyarakat Banyuwangi, terkhusus teman-teman tunanetra bisa merasakan keindahan dan cerita Geopark Ijen melalui tulisan,” kata Abdillah.

Pelaksanaan workshop di Banyuwangi ini menjadi salah satu dukungan Lembaga Pendidikan, sebagai bagian dari Pentahelix Geopark, yaitu keterlibatan komunitas, badan usaha, media massa, akademisi dan pemerintah. Para peserta workshop juga bersemangat dan aktif memberikan ide–idenya hingga akhir workshop. Program pengabdian LPPM ITB ini merupakan langkah untuk mendukung berbagai objek wisata dan museum yang unggul dan ramah disabilitas terutama di wilayah Geopark Ijen yaitu Banyuwangi dan Bondowoso.

Workshop diharapkan dapat membantu pelajar untuk lebih peka dengan lingkungan belajar yang ada di sekitarnya, terutama dari aspek kebumian. Jika pelajar dan pemandu wisata sadar dengan potensi di Geopark Ijen, diharapkan lama kelamaan akan timbul rasa memiliki sehingga dapat lebih nyaman untuk belajar ilmu pengetahuan dan mengembangkan sektor pariwisata, geosains dan teknik. Tujuan dari kegiatan ini adalah menguatkan tagline Geopark sebagai menjadi tempat yang belajar di luar bangku sekolah untuk masyarakat umum serta masyarakat penyandang disabilitas, untuk dapat mengubah pandangan serta dapat membangkitkan sisi kreatif melalui kerjasama yang dijalin antara LPPM ITB dengan Geopark Ijen.

Geopark merupakan Kawasan wisata yang berbasis edukasi, konservasi, dan kemanfaatan untuk masyarakat. Geopark menjadi tempat yang memberikan pembelajaran yang baik, karena dalam penataannya telah mencakup informasi dari berbagai aspek untuk disajikan secara interaktif. Penikmat geopark didominasi kalangan pelajar, mahasiswa, serta masyarakat umum dengan latar belakang yang beragam, sehingga informasi yang disajikan oleh geopark saat ini bersifat global dengan bahasa yang mudah untuk dipahami, sehingga informasi yang awalnya sangat kompleks dapat dicerna oleh kalangan awam. Kehadiran geopark juga menjadi penggerak perekonomian bagi warga yang berada di sekitar Geopark karena kehadiran para wisatawan.

Geopark Ijen merupakan salah satu ikon geowisata yang berlokasi di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Geopark Ijen diresmikan menjadi UNESCO Global Geopark pada tahun 2023. Saat ini Geopark Ijen memiliki berbagai macam geosite, biosite, dan culture site yang tersebar di kedua Kabupaten.

Geosite adalah tempat yang memiliki jejak rekaman penting tentang sejarah bumi. Daftar geosite di Geopark Ijen.

  1. Lava Blawan
  2. Aliran Lava Plalangan
  3. Taman Batu So’on
  4. Bukit Neogn Sembulungan
  5. Air Terjun Lider
  6. Batuan Gunungapi Pantai Pancur
  7. Kawah Ijen
  8. Pantai Grajagan
  9. Air Terjun Gentongan
  10. Kawah Wurung
  11. Batuan Terobosan Pulau Merah
  12. Teras Batugamping Semenanjung Blambangan
  13. Pantai Parang Ireng
  14. Lava Bantal Pantai Watudodol
  15. Aliran Asam Kalipait
  16. Goa Istana
  17. Pantai Pulau Merah

Biosite adalah situs yang memiliki kekayaan akan flora dan fauna yang memiliki hubungan erat dengan proses geologi yang ada. Daftar biosite di Geopark Ijen.

  1. Kebun kopi Bondowoso
  2. Erek-erek Geoforest
  3. Hutan Pelangi
  4. Hutan Geo Sukamade
  5. Pang-pang Bay
  6. Savana Sadengan

Culture site adalah situs yang terbentuk oleh peradaban manusia baik benda maupun tak benda yang memiliki hubungan erat dengan keragaman biologi dan geologi yang ada. Daftar culture site di Geopark Ijen.

  1. Singo Ulung
  2. Situs Megalitik Maskuning Kulon
  3. Situs Gua Canting Butha
  4. Strukutur Gua Buta Cermee
  5. Situs Umpak Sanga
  6. Situs Macan Putih
  7. Situs Kawitan
  8. Petilasan Rawa Bayu

669

views