Pemaparan Ipteksains Pengabdian Masyarakat ITB Citarum Harum kepada tim Program ENHANCE

Bandung, lppm.itb.ac.id-Jumat, 14 Oktober 2022, LPPM ITB diwakilkan Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat Deny Willy Junaidy, Ph.D., memaparkan implementasi kegiatan Pengabdian Masyarakat ITB di kawasan Sungai Citarum kepada tim program Enabling Humanitarian Attributes for Nurturing Community-based Engineering (ENHANCE) yang dipimpin oleh Muhamad Abduh, Ph.D. beserta tim dari FTSL ITB.

Program ENHANCE merupakan sinergi ITB, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB) dengan Program Erasmus+ European Union, dan beberapa universitas internasional, yakni University of Warwick, University of Dhaka, Bangladesh University of Engineering and Technology, Ho Chi Minh University of Technology, dan Ho Chi Minh University of Transport.

Program ENHANCE ini bertujuan untuk memelihara atribut kemanusiaan melalui pendidikan teknik untuk melayani masyarakat dan menentukan solusi berkelanjutan serta melalui pengembangan kurikulum di bidang teknik yang melakukan pendekatan rekayasa keteknikan tetapi mempertimbangkan aspek-aspek kemanusiaan.

LPPM ITB telah bersinergi secara tidak langsung, dengan pemerintah lokal Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS) dan Gubernur Jawa Barat, serta TNI untuk mendukung Inpres 2018 no 1 tentang pengelolaan wilayah DAS Citarum Harum.

Sungai Citarum sebagai sungai terpanjang di Provinsi Jawa Barat mencapi 297 KM, dari Desa Cisanti hingga Kabupaten Karawang. Sungai yang memberikan penghidupan bagi 28 juta populasi terkait agrikultur, irigasi, air limbah domestik dan penggunaan untuk kebutuhan rumah tangga, serta 2.700 industri sepanjang sungai Citarum. Sungai Citarum memiliki nilai sosial, ekonomi, dan sejarah bagi masyarakat setempat.

Melalui SK Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi tentang pemebentukan Satgas Citarum Harum ITB yang diketuai Prof. Mindriani Syafila, sebanyak 34 kegiatan penerapan ipteksains diimplementasikan di kawasan Citarum Harum sejak 2018 hingga 2022. Saat ini, implementasi program-program tersebut melibatkan mahasiswa sains dan teknik dalam pelaksanaanya sejalan dengan program MBKM (Independent Learning-Independent Campus) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan. Masuknya MBKM dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat Citarum Harum ITB semakin memperkuat korelasi dengan pengembangan kurikulum bidang rekayasa keteknikan yang mempertimbangkan aspek-aspek kemanusiaan.

Hingga saat ini, ITB telah menerapkan 34 karya ipteksains di beberapa sektor DAS Citarum Harum, mulai dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kota Bandung, Kota CImahi, Kab, Bandung Barat dan Kabupaten Subang. 

Pada 2022 ini, satgas Citarum Harum memfokuskan kegiatan pada Kampung Tarikolot, Desa Cinangsi serta Waduk Cirata Kabupaten Cianjur dengan penerapan ipteksain seperti bioremediasi, sensor kualitas air termasuk untuk menjaga biota sungai, sanitasi, akuakultur, akuaponik, kompos, upcycling untuk sampah plastik, skimmer sampah otomatis, manajemen bank sampah serta Black Soldier Fly (BSF), Maggot, penerapan Picohydro atau hydroelectric power, termasuk pembersihan eceng gondok di kawasan Waduk Cirata dengan Gangboat hingga eceng gondok yang kemudian di upcycling menjadi briket.

Seluruh program penerapan ipteksains diatas sejalan dengan visi Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, dimana ITB selalu menerapkan Budaya Ilmiah Unggul (BIU) dalam praktek pengabdian masyarakat sekaligus sebagai pembeda sebagai perguruan tinggi teknik tertua di Indonesia.

 

744

views