Menggali Potensi Bahari Pulau Bintan: Rangkaian Edukasi Empat Hari Bersama ITB dan Yayasan Al Kautsar Kepri

Tanjungpinang, Juli 2024 – Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (Pengmas ITB) yang diketuai oleh Dr.rer.nat. Rima Rachmayani, S.Si., M.Si., bekerja sama dengan Yayasan Al Kautsar Kepri yang dipimpin oleh Surya Kusumah serta Kampus UMRAH, menyelenggarakan rangkaian acara edukasi selama empat hari bagi siswa SDIT dan SMPIT Tunas Ilmu Tanjungpinang. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada oseanografi Indonesia dan potensi bahari Pulau Bintan. Kegiatan ini meliputi pengabdian masyarakat, eksperimen interaktif, dan penanaman mangrove, yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang ekosistem lokal, seperti mangrove, padang lamun, dan terumbu karang.

Ketua Yayasan Al Kautsar Kepri, Surya Kusumah, menegaskan bahwa kegiatan ini berlangsung di berbagai lokasi dan bertujuan menjangkau lebih banyak siswa di Tanjungpinang. "Kegiatan ini berlangsung di beberapa lokasi berbeda selama beberapa hari," ujar Surya.

Pengabdian Masyarakat dan Eksperimen di SDIT Tunas Ilmu

Pada hari pertama, Tim Guardian dari Prodi Oseanografi ITB yang dipimpin oleh Dr. Fadly Azis mengawali kegiatan di SDIT Tunas Ilmu Tanjungpinang, dengan jumlah peserta mencapai 300 siswa. Kegiatan dimulai dengan pemaparan singkat tentang ekosistem laut, yang mencakup mangrove, terumbu karang, padang lamun, kenaikan permukaan air laut, pemutihan karang, dan pengasaman laut. Setelah itu, dilanjutkan dengan eksperimen interaktif yang melibatkan siswa kelas 1 hingga kelas 3. Aktivitas ini disambut dengan antusiasme yang tinggi dari para siswa, terutama saat mereka berpartisipasi dalam sesi mewarnai hewan laut dan menyelesaikan teka-teki silang.
Presentasi Eksperimen dan Pengenalan Oseanografi di SMPIT Tunas Ilmu

Pada hari kedua, Tim Guardian ITB menilai presentasi eksperimen siswa SMPIT Tunas Ilmu terkait fenomena oseanografi seperti pemutihan karang, pengasaman laut, abrasi pantai, kenaikan permukaan air laut, dan fotosintesis. Tim ini juga memperkenalkan alat survei hidro-oseanografi serta peralatan selam yang digunakan dalam pengumpulan data laut. "Kami berusaha memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang teknik pengumpulan data oseanografi kepada siswa," ujar Dr. Fadly Azis.

Penanaman Mangrove di Pantai Pengudang

Pada hari ketiga, kegiatan dipusatkan di Pantai Pengudang, yang dihadiri oleh Iwan Winarto, local hero dari Tim Pengudang Mangrove, guru, siswa SMPIT Tunas Ilmu, dan Keluarga Rumah Ulin. Tim Guardian ITB bersama peserta melakukan penanaman bibit mangrove yang telah disiapkan. Sebelum penanaman, siswa mendapatkan edukasi tentang pentingnya ekosistem mangrove dan manfaat restorasinya. "Penanaman ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga ekosistem laut," kata Iwan Winarto.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi dan kuis yang membahas ekosistem mangrove di Pulau Bintan, habitat dugong di padang lamun, serta artefak yang ditemukan di dasar laut Pulau Bintan. Para siswa menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap informasi ini.

Acara Penutupan di SMPIT Tunas Ilmu

Hari terakhir diisi dengan acara penutupan rangkaian kegiatan "Guarding Underwater Area for Development and Restoration" (Guardian), yang berlangsung di aula SMPIT Tunas Ilmu Tanjungpinang. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Surya Kusumah, Dr. Fadly Azis, Keluarga Rumah Ulin, Tim Pengudang Mangrove, kepala sekolah TKIT Tunas Ilmu, dan para stakeholder terkait lainnya. "Kami bersyukur atas kelancaran rangkaian acara kolaborasi yang berlangsung hampir satu pekan. Semoga kegiatan serupa dapat dilakukan kembali di masa mendatang," ujar Surya Kusumah.

 

Berita Terkait:

hariankepri.com: Bersama ITB, Sekolah Tunas Ilmu Tanjungpinang Gali Potensi Bahari Pulau Bintan

seputarkita.co: Gelar Sosialisasi Potensi Bahari, Yayasan Al Kautsar Kepri Gandeng ITB

72

views