Mengembangkan Pariwisata di Desa Bhuana Jaya: ITB Adakan Pelatihan untuk Pokdarwis

Desa Bhuana Jaya, yang terletak di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, memiliki potensi wisata yang sangat beragam. Desa ini dikenal dengan kekayaan alamnya seperti Curug Black Stone dan agrowisata yang meliputi kebun buah dan budidaya jamur. Selain itu, Desa Bhuana Jaya juga menawarkan wisata budaya yang khas melalui berbagai kesenian, salah satunya melalui acara "Ngamen Milenial." Wisata edukasi juga menjadi daya tarik, dengan fasilitas seperti Ternakan Madu Kelulut, Rumah Jamur Randu Lima, dan Pondok Jamu Herbal P4S Sari Bumi. Potensi-potensi ini dikelola oleh Kelompok Penggerak Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bhuana Jaya.

Untuk mengembangkan potensi wisata yang ada, tim dosen dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan pelatihan kepada anggota Pokdarwis Desa Bhuana Jaya. Pelatihan ini bertujuan untuk mengajarkan cara mengoptimalkan promosi wisata agar dapat meningkatkan pariwisata di daerah tersebut. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 27 Juli 2024, dengan tema "Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Paket Promosi Wisata bagi Kelompok Penggerak Sadar Wisata Bhuana Jaya untuk Mendukung Scale Up Pariwisata di Kalimantan Timur." Acara diadakan di aula desa dan dihadiri oleh sekitar 30 orang, termasuk perwakilan dari pemerintah desa, karang taruna, dan pelaku UMKM setempat.

Dr. Ridwan Fauzi, salah satu dosen ITB yang terlibat, menyatakan kekagumannya terhadap potensi Desa Bhuana Jaya. "Impresi saya terkait Bhuana Jaya, saya rasa luar biasa. Kalau menurut saya, Desa Bhuana Jaya sangat potensial sekali daya tarik wisatanya," ujarnya. Ridwan berharap, pelatihan ini dapat memotivasi pemuda-pemuda desa untuk kembali dan berkontribusi pada pengembangan desa. "Harapannya, ke depannya Desa Bhuana Jaya dapat memberikan jalan kepada pemuda-pemudanya untuk kembali ke desa," tambahnya.

Selain itu, Suwondo, perwakilan dari pemerintah desa, menggambarkan Desa Bhuana Jaya sebagai "desa Pancasila" karena keberagaman etnis yang ada, termasuk Jawa, Sunda, Dayak, dan Banjar. Dalam upaya mengembangkan pariwisata desa, Pemerintah Kecamatan Tenggarong Seberang berencana membangun sarana penunjang wisata, termasuk fasilitas di sekitar Curug Black Stone. Pendanaan untuk pembangunan ini berasal dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kukar dan sumber lainnya. Suwondo berharap, dengan pengembangan ini, Desa Bhuana Jaya akan menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan perekonomian lokal melalui UMKM.

Dengan antusiasme yang tinggi dari peserta, pelatihan yang dipandu oleh Dr. A.H. Galih Kusumah berlangsung sukses. Tim dosen ITB berharap bahwa melalui pelatihan ini, Pokdarwis dapat semakin mengembangkan dan mempromosikan potensi wisata yang ada di Desa Bhuana Jaya.
 

Berita Terkait: 

kaltim.tribunnews.com: Dosen ITB Latih Pokdarwis Desa Bhuana Jaya Kukar untuk Kembangkan Promosi Paket Wisata

soreang.pikiran-rakyat.com: Kembangkan Potensi Daya Tarik Wisata di Desa Bhuana Jaya, Dosen ITB Beri Pelatihan Pembuatan Paket Promosi

visi.news: Bantu Kembangkan Pengelolaan Potensi Wisata, Dosen ITB Adakan Pelatihan Manajemen Bagi Pokdarwis di Desa Bhuana Jaya

299

views