Membawa Program Pencegahan Stunting yang Solutif ke Bajawa

Stunting: Tantangan Serius bagi Masa Depan Bangsa

Stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi persoalan kesehatan yang serius di Indonesia. Dampaknya tidak hanya pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan produktivitas mereka di masa depan. Angka prevalensi stunting yang masih tinggi di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi tantangan besar bagi upaya mewujudkan generasi emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Data stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan bahwa masalah ini masih menjadi perhatian serius, meskipun ada beberapa perbaikan dalam beberapa tahun terakhir. Tingginya data prevalensi stunting di NTT juga merupakan data tertinggi stunting di Indonesia, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah: tingkat kemiskinan, kurangnya akses air bersih dan sanitasi, rendahnya Tingkat Pendidikan, pola asuh yang kurang tepat dan akses terbatas ke layanan Kesehatan.

Pemerintah Provinsi NTT telah menetapkan target untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 18% pada tahun 2024. Berbagai program dan intervensi telah dilakukan untuk mencapai target ini, termasuk peningkatan akses ke layanan kesehatan, penyediaan makanan tambahan, edukasi gizi, serta peningkatan sanitasi dan air bersih, termasuk di Kabupaten Ngada.

Kabupaten Ngada, dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, menyimpan potensi besar untuk berkembang. Namun, tingginya angka stunting menjadi hambatan bagi terwujudnya potensi tersebut. Berbagai faktor, seperti kemiskinan, kurangnya akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, serta rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi, turut berkontribusi terhadap tingginya angka stunting di daerah ini.

 

Solusi Inovatif dari ITB: Menggabungkan Sains, Teknologi, dan Kearifan Lokal dalam Kolaborasi Lintas Disiplin

Menyadari urgensi permasalahan stunting di Kabupaten Ngada, Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai institusi pendidikan tinggi yang memiliki komitmen kuat dalam pengabdian masyarakat, tergerak untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting di daerah ini. Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Ngada, berbagai lembaga swadaya masyarakat, serta tokoh masyarakat setempat, ITB menginisiasi sebuah program pencegahan stunting yang komprehensif dan berkelanjutan.

Program yang diberi nama "Dari ITB untuk Bajawa" ini mengusung semangat kolaborasi lintas disiplin dan sektor, menggabungkan pendekatan berbasis sains dan teknologi dengan kearifan lokal serta pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi ini melibatkan berbagai keilmuan di ITB, seperti Sekolah Ilmu Teknologi Hayati (SITH) yang berperan dalam pengembangan produk pangan lokal bergizi, Sekolah Farmasi (SF) yang fokus pada edukasi dan penyuluhan kesehatan, serta Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) yang merancang materi komunikasi dan kampanye yang efektif.

Selain itu, program ini juga melibatkan partisipasi aktif mahasiswa melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa dari berbagai program studi, seperti Oseanografi, Kimia, dan Teknik Industri, turut berkontribusi dalam berbagai kegiatan, mulai dari penelitian, pengembangan produk, hingga implementasi program di lapangan. Keterlibatan mahasiswa ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang berharga, tetapi juga memperkaya perspektif dan pendekatan dalam mengatasi masalah stunting.

Tujuan dari kegiatan ini adalah a) meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita: melalui edukasi gizi, penyediaan makanan tambahan, serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala, b) meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan: melalui pelatihan tenaga kesehatan, penyediaan alat kesehatan, serta pengembangan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi, c) meningkatkan sanitasi dan akses air bersih: melalui pembangunan fasilitas sanitasi yang layak dan penyediaan air bersih yang aman, d) meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pencegahan stunting: melalui kampanye edukasi, pembentukan kader kesehatan, serta penguatan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait kesehatan, dan e) menciptakan model program pencegahan stunting yang inovatif, terpadu, dan berkelanjutan: Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di NTT dan Indonesia dalam upaya pencegahan stunting.

Dengan tercapainya tujuan-tujuan tersebut, diharapkan kualitas kesehatan masyarakat di Kabupaten Ngada dapat meningkat secara signifikan, sehingga dapat mendukung terciptanya generasi penerus yang sehat, cerdas, dan produktif.

 

Pilar-Pilar Program "Dari ITB untuk Bajawa"

Program ini berfokus pada lima pilar utama, yaitu:

  1. Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan: Melalui pelatihan tenaga kesehatan, penyediaan alat kesehatan modern, serta pengembangan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi, diharapkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dapat ditingkatkan.
  2. Peningkatan Kualitas Gizi dan Pola Makan: Edukasi gizi yang komprehensif, penyediaan makanan bergizi bagi ibu hamil dan anak balita, serta pengembangan produk pangan lokal yang kaya nutrisi menjadi fokus utama dalam pilar ini.
  3. Peningkatan Sanitasi dan Akses Air Bersih: Pembangunan fasilitas sanitasi yang layak dan penyediaan air bersih yang aman merupakan langkah penting dalam mencegah stunting dan penyakit infeksi lainnya.
  4. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat: Pelatihan keterampilan, pengembangan UMKM, serta peningkatan akses pasar bagi produk-produk lokal diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi kemiskinan, yang merupakan salah satu faktor risiko stunting.
  5. Peningkatan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat: Kampanye edukasi yang masif, pembentukan kader kesehatan di tingkat desa, serta penguatan peran serta masyarakat dalam pencegahan stunting menjadi kunci keberhasilan program ini.

 

 

INFORMASI KEGIATAN

Pada hari Kamis, 27 Juni 2024, telah dilaksanakan peluncuran program "Dari ITB untuk Bajawa: Inspirasi Program Pencegahan Stunting yang Solutif" di Desa Susu, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam upaya pencegahan stunting di daerah tersebut, antara lain para pemangku kepentingan daerah, termasuk Bupati Ngada dan jajarannya, Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, tenaga kesehatan dari puskesmas dan posyandu setempat, Ibu-ibu kader PKK yang berperan penting dalam edukasi dan sosialisasi program di tingkat Masyarakat, sejumlah masyarakat Desa Susu yang menjadi sasaran utama program ini.

Peluncuran program ini menandai dimulainya implementasi program pencegahan stunting yang komprehensif dan berkelanjutan di Kabupaten Ngada. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan berbagai pihak terkait, dengan tujuan untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di daerah tersebut.

Acara peluncuran program ini diisi dengan berbagai kegiatan, diawali dengan penyuluhan mengenai stunting oleh Dr. Indra Wibowo, S.Si., M.Sc dari Sekolah Ilmu Teknologi Hayati (SITH) ITB dan Dr. Apt. Hubbi Nasrullah, M.Si dari Sekolah Farmasi (SF) ITB. Penyuluhan ini memberikan pemahaman mendalam mengenai stunting, faktor penyebabnya, dampaknya, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.

Setelah penyuluhan, dilanjutkan dengan kegiatan penimbangan dan pengukuran berat badan (BB) serta tinggi badan (TB) bayi dan balita, serta pemeriksaan kesehatan ibu hamil. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko stunting dan ibu hamil yang membutuhkan perhatian khusus. Selain itu, dalam acara ini juga diberikan vitamin dan susu bagi balita dan ibu hamil. Pemberian suplemen gizi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan status gizi mereka dan mencegah terjadinya stunting.

Melalui acara peluncuran ini, diharapkan masyarakat Desa Susu dan Kabupaten Ngada pada umumnya dapat lebih memahami tentang stunting dan pentingnya upaya pencegahannya. Selain itu, diharapkan program "Dari ITB untuk Bajawa" dapat memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di daerah tersebut.

 

Penutup

Program "Dari ITB untuk Bajawa" adalah bukti nyata bahwa kolaborasi lintas disiplin dan sektor, yang memadukan sains, teknologi, dan kearifan lokal, dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah stunting. Kami percaya bahwa setiap anak di Kabupaten Ngada berhak mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Melalui semangat gotong royong dan komitmen bersama, kami optimis bahwa program ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Susu dan Kabupaten Ngada secara keseluruhan. Kami berharap, keberhasilan program ini tidak hanya akan menurunkan angka stunting, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperkuat sistem kesehatan, dan menciptakan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Program "Dari ITB untuk Bajawa" bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari sebuah perjalanan panjang menuju Ngada yang bebas stunting. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bergandengan tangan, bekerja sama, dan berinovasi dalam upaya pencegahan stunting. Mari kita jadikan Ngada sebagai contoh inspiratif bagi daerah lain di Indonesia, bahwa dengan tekad dan kerja keras, kita dapat mengatasi tantangan stunting dan mewujudkan generasi emas Indonesia yang gemilang.

Kami percaya bahwa masa depan Ngada ada di tangan kita. Mari bersama-sama kita wujudkan mimpi besar ini, untuk Ngada yang sehat, cerdas, dan sejahtera.

47

views