Melalui Teras Hijau Project, Masyarakat Bisa Menukar Sampah untuk Bahan Pokok dan Pendidikan Anak

Harga kebutuhan pokok yang terus meningkat di Kota Bandung menjadi beban tambahan bagi masyarakat. Meskipun demikian, Teras Hijau Project menawarkan solusi unik dengan memanfaatkan sampah organik sebagai alat tukar. Pendiri proyek ini, Melia Famiola, yang juga seorang dosen di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB), membentuk komunitas ini tiga tahun lalu untuk mengelola sampah organik dari Kecamatan Cicendo.

Dalam upaya mengelola sampah organik, Teras Hijau Project mengubahnya menjadi pakan ayam dengan bantuan larva maggot. Ayam yang dipelihara di perkebunan seluas 750 meter milik Teras Hijau Project memberikan telur, yang dapat diperoleh oleh masyarakat dengan menukarkan sampah organik. Satu telur dapat diperoleh dengan menukarkan 5 poin, di mana setiap poin setara dengan 1 kilogram sampah organik. Selain telur, masyarakat juga dapat menukarkan sampah organik dengan beras, di mana 80 poin diperlukan untuk mendapatkan 1 kilogram beras.

Melia menekankan pentingnya memberikan bahan pokok daripada uang kepada masyarakat yang kurang mampu. Ia menyatakan bahwa mengubah sampah organik menjadi kebutuhan pangan adalah cara untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan nutrisi yang cukup, mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Teras Hijau Project berencana untuk melibatkan masyarakat lebih lanjut dengan mengelola sampah anorganik di masa mendatang. Saat ini, komunitas sedang mempersiapkan infrastruktur untuk mengelola sampah anorganik dan memandang sampah sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan.

Selain itu, proyek ini juga mendukung pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu melalui Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Setiap Jumat, anak-anak diajak belajar dan bermain di kebun Teras Hijau Project, menciptakan suasana yang mendukung pendidikan kreatif bagi mereka. Orang tua dapat mengantar anak-anak mereka ke PAUD tersebut dengan menukarkan sampah organik, memberikan kesempatan bagi anak-anak kurang mampu untuk mendapatkan akses pendidikan secara gratis.

196

views