Lele Hebat, Sumedang Sehat dan Kuat

Pergantian tahun pada umumnya memberikan rasa bahagia bagi seluruh masyarakat di seluruh dunia. Tak sedikit dari mereka yang menyongsong tahun baru dengan perayaan meriah. Namun, bukan kebahagiaan yang dirasakan masyarakat Sumedang menjelang pergantian tahun tersebut, melainkan kesedihan dan duka nestapa. Bumi Sumedang terguncang!!!!

Minggu, tanggal 31 Desember 2023, pukul 20:34:24 WIB masyarakat kota Sumedang dikagetkan dengan guncangan gempa dengan magnituda 4,8 di kedalamanan 5 km. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi terjadi dengan pusat gempa berada di darat 6 km Timur Laut kabupaten Sumedang. Guncangan akibat gempa kabupaten Sumedang tersebut dirasakan di II-III Sumedang Utara.

Gempa dangkal di Sumedang mengakibatkan satu fasilitas kesehatan dan tiga rumah di Kabupaten Bandung rusak. Di Subang, ada 37 rumah terdampak dan satu rumah rusak di Ciamis. Sumedang mengalami dampak terparah akibat gempa dangkal. Sebanyak 1.341 rumah dan 61 fasilitas layanan publik serta perkantoran di kabupaten itu rusak. Secara keseluruhan, sebanyak 1.382 rumah dan 62 bangunan fasilitas publik terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat, sekitar 500 warga belum menempati tempat tinggal pribadinya pasca gempa.

Kerusakan rumah-rumah akibat gempa tersebut tentu dirasakan berat bagi masyarakat terdampak karena selain mereka tidak bisa berteduh dengan aman, mereka juga dirundung beban psikis yang bisa mengganggu kesehatan dan ketahanan tubuhnya, terutama untuk usia rentan (anak-anak, ibu hamil dan menyusui, serta lansia). Evakuasi korban pasca gempa di tenda-tenda penampungan juga membatasi akses masyarakat mengkonsumsi makanan yang mencukupi kebutuhan gizi, sanitasi lingkungan yang bersifat darurat di mana akses air bersih terbatas. Dampak lanjut yang akan dirasakan kemudian seperti masalah kesehatan, gizi, lingkungan, serta ekonomi perlu mendapatkan aksi antisipatif sedini mungkin agar pemulihan kondisi layak hidup dan pemulihan ekonomi bisa segera terealisasi.

ITB Hadir

Melalui skema pendanaan Pengabdian Masyarakat, ITB meluncurkan Program Tanggap Bencana Sumedang 2024. Salah satu solusi komprehensif yang kami sumbangkan adalah “LELE untuk SEMUA”: mencegah keterpurukan yang lebih buruk masyarakat korban pasca bencana meliputi aspek perbaikan gizi buruk balita-baduta dengan asupan makanan tinggi protein hewani, pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan kader dan masyarakat usia produktif untuk pengadaan kolam ikan lele dan budi daya serta berbagai kegiatan pasca panen, termasuk inisiasi usaha untuk pemulihan ekonomi warga.

Gerakan Lawan Stunting-gizi Buruk Balita-baduta

Salah satu penyebab timbulnya stunting adalah kurangnya pemahaman ibu terkait asupan gizi untuk tumbuh kembang anak selama masih dalam masa kandungan sampai masa pertumbuhan. Zat gizi yang paling berperan dalam hal tersebut adalah protein dan yang bersumber dari hewani. Ikan lele sudah lama digunakan sebagai salah satu solusi pencegahan stunting yang digalakkan ke masyarakat melalui program BUDIKDAMBER (budidaya ikan air tawar dalam ember). Dari hasil pantauan di lapangan khususnya kecamatan Sumedang Utara, cara tersebut dirasa kurang berhasil. Selain itu, pelaksanaan program peningkatan asupan protein diberikan dengan ikan lele segar, daging ayam dan telur mentah. Untuk sebagaian ibu yang kurang paham mengolah makanan, cara pemberian bahan baku tersebut dirasa kurang efektif. Kreativitas ibu rumah tangga yang kurang menimbulkan kebosanan anak mengkonsumsi protein hewani, ditambah sebagian bahan baku tersebut juga untuk seluruh anggota keluarga. Menyikapi hal ini, kami tim dosen Sekolah Farmasi ITB memberikan solusi alternatif melalui serangkaian program berkesinambungan: PMT (Pemberian Makanan Tambahan) praktis berbahan ikan lele, pengadaan kolam ikan, pelatihan budi daya ikan lele, pelatihan pengolahan ikan lele menjadi berbagai produk turunannya, serta pelatihan berbisnis ikan lele untuk kelangsungan budi dayanya.

Intervensi snack berbahan ikan lele (biskuit dan gummy) dilakukan berkoordinasi dengan kader posyandu kecamatan Sumedang Utara, bukan penciptaan kegiatan baru, namun mengintegrasikan kegiatan rutin dengan fokus pada program intervensi balita/baduta terpilih yang masuk kategori gizi buruk. Intervensi dilakukan selama 4 bulan dengan pemberian biskuit tinggi protein hewani (tepung ikan lele), suplementasi omega dengan gummy minyak ikan lele, dan minuman sehat susu tinggi kalsium. Sebanyak 34 balita baduta yang terindikasi mengalami gizi buruk setelah diberikan secara bergantian ketiga jenis produk turunan lele, menunjukkan respon yang sangat positif ditandai turunnya angka gizi buruk menjadi 9 balita baduta (laporan kader posyandu terlatih).

Gambar produk intervensi yang diberikan selama 4 bulan

Pantauan efektivitas intervensi ini dilakukan secara rutin setiap minggu meliputi: status kesehatan secara umum, berat badan dan tinggi badan.

Gambar koordinasi dan penyuluhan kader dan orang tua balita-baduta di Kecamatan Sumedang Utara

Siaga Membangkitkan Kader Membangun Kolam Ikan

Antusiasme kader terhadap rencana pembangunan kolam ikan ditunjukkan saat diadakannya penyuluhan dan pelatihan budi daya ikan lele oleh dinas perikanan kabupaten Sumedang. Kegiatan yang berlangsung selama sehari penuh ini dilanjutkan dengan penjajagan lokasi dan konsolidasi semua warga dengan pimpinan desa.

Gambar penyuluhan dan pelatihan budi daya ikan oleh tim dinas perikanan kabupaten Sumedang

Gambar penjajagan Lokasi dan perwujudan Pembangunan kolam ikan lele

Panen Perdana Ikan Lele dan Aksi Demo Olahannya

Proses budi daya ikan lele dari periode pembenihan hingga masa panen memerlukan waktu yang cepat dan dengan teknik yang cukup sederhana. Kedua hal tersebut menjadi dasar inisiasi tim Sekolah Farmasi ITB mewujudkan untuk warga desa Talun, Sumedang. Selain pengelolaannya mudah dilakukan juga tidak membutuhkan suatu teknologi yang mutakhir, sehingga resiko kegagalannya kecil. Sebanyak 3 buah kolam ikan telah diberikan kepada warga desa Talun dan 2 siklus pembenihan ikan masing-masing 2000 benih ikan telah disemai dengan bantuan dinas perikanan. Selama periode 4 bulan telah berhasil dipanen sebanyak 200 kg ikan dan digunakan untuk menunjang kegiatan warga: demo dan lomba kreativitas mengolah ikan lele, distribusi ikan lele segar untuk substitusi bantuan pemerintah serta suplai kebutuhan ikan lele desa tetangga.

Gambar kegiatan panen perdana ikan dan demo masak warga

Desa Talun – Desa Binaan Tim dan Prospek Pengembangan Lanjutan

Aksi tanggap bencana Sumedang oleh tim Sekolah Farmasi ITB membangkitkan spirit dan harapan warga terdampak dalam berbagai aspek. Tagline yang mereka berikan terhadap program ini adalah SATU UNTUK SEMUA. Dari Lele semua masalah yang saat ini dihadapi dapat terselesaikan secara perlahan-lahan secara signifikan. Penurunan angka gizi buruk baduta pasca intervensi, peningkatan kinerja warga berbudi daya ikan, peningkatan pemahaman para ibu akan pentingnya protein hewani bagi tumbuh kembang anak-anaknya, peningkatan kreativitas mengolah ikan lele menjadi aneka olahan sehat, tumbuhnya semangat usaha komersial ikan lele dan motivasi untuk terus maju.

27

views