Melansir berita Harian Umum Pikiran Rakyat, Senin (1/1/2024) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Forum Penyelamat Lingkungan Hidup (FPLH) telah memasang reaktor biogas di Kecamatan Lembang, Bandung Barat, melalui Program Pengabdian Masyarakat ITB.
Teknologi ini mengubah kotoran sapi menjadi biogas, sumber energi bersih yang tidak berbau, dapat menggantikan gas elpiji, dan memberikan manfaat ekonomis serta mengurangi pencemaran lingkungan.
Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, dipilih sebagai lokasi pembangunan reaktor biogas karena merupakan sentra produsen susu dengan iklim yang mendukung peternakan sapi. Potensi produksi biogas di desa ini cukup besar, diperkirakan dapat menampung kotoran dari 50 ekor sapi setiap hari.
Biogas yang dihasilkan akan digunakan untuk mengeringkan produk perkebunan, sebagai bahan bakar dalam budidaya larva black soldier fly (BSF) untuk pakan ternak, dan untuk kebutuhan rumah tangga. Melalui proses fermentasi, kotoran sapi diubah menjadi biogas yang kemudian dibersihkan dari komponen pengotor, terutama gas hidrogen sulfida (H2S) yang berbau tidak sedap dan beracun.
Proses produksi biogas juga menghasilkan produk samping berupa slurry yang dapat digunakan sebagai pupuk. Harapannya, pembangunan ini menjadi langkah awal dalam menyelesaikan masalah limbah di masyarakat dan mendukung usaha UMKM lokal dengan memproduksi bahan bakar ramah lingkungan.