Institut Teknologi Bandung (ITB) berkolaborasi dengan Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (FT UHO), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bau-Bau melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat terkait gempa bumi dan tsunami di pesisir Kabupaten Wakatobi yang dipusatkan di Desa Wapia-Pia, Kecamatan Wangi-Wangi pada Rabu 2 Agustus 2023.
Kegiatan tersebut bertujuan membangun masyarakat yang siap terhadap bencana gempa dan tsunami bagi desa Wapia-pia, salah satu desa di pesisir utara Wakatobi. Sebagaimana diketahui bahwa Wakatobi merupakan salah satu destinasi wisata andalan nasional sehingga perlu disiapkan infrastruktur baik fisik maupun non fisik yang mampu mendukung pengembangan destinasi wisata tersebut. Salah satu aspek yang perlu dibangun adalah kesiapsiagaan terhadap gempa bumi, tsunami maupun bencana lainnya.
Kegiatan dibuka langsung Kepala Desa Wapia-Pia Hendri, S.Pd. ia menyampaikan pentingnya kegiatan tersebut bagi masyarakat desa dan juga kawasan pesisir desa Wapia-pia sebagai salah satu spot destinasi wisata.
Sementara itu Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik UHO Dr. Laode M Golok Jaya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya tatas respon cepat Kepala desa, perangkat desa, dan Camat Wangi-Wangi Jannah Mansyur, S.H, terhadap kegiatan tersebut serta memaparkan kelanjutan kolaborasi pengabdian pada masyarakat tersebut pada masa mendatang.
Tempat yang sama, Ketua tim pengabdian ITB Dr. Endra Gunawan yang merupakan dosen Teknik Geofisika ITB memaparkan potensi bencana gempa bumi dan tsunami yang dapat terjadi di pesisir Wakatobi dikarenakan adanya potensi pergerakan sesar aktif Kendari maupun sesar yang berada di Nusa Tenggara Timur.
Selanjutnya pemaparan dari Kepala Kantor Pajak Pratama Bau-Bau, Tangguh Dewantara, ST, MT yang mengajak masyarakat untuk peduli membayar pajak dan memaparkan manfaat pajak bagi negara untuk membangun infrastuktur kesiapsiagaan bencana di wilayah pesisir dengan berbagai skema termasuk melalui anggaran dana desa.
Usai pembukaan, kata Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik UHO Dr. Laode M Golok Jaya kegiatan dilanjutkan dengan edukasi tsunami ready oleh tim Pusat Mitigasi Bencana Geologi BRIN oleh Dr. Rahma Hanifa yang memberikan pemahaman kepada masyarakat apa saja yang dilakukan dalam menghadapi bencana tsunami.
“Jadi kegiatan dilakukan berbasis partisipasi masyarakat dimana tim memandu masyarakat untuk memetakan jalur-jalur evakuasi di sekitar desa. Kegiatan selanjutnya dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara dengan masyarakat mengenai historis kejadian tsunami dan bagaimana tingkat kesiapan desa dan masyarakatnya untuk menjadi bagian dari zona tsunami ready yang dicanangkan oleh UNESCO,” terangnya.
Ia menambahkan, setelah pemberian materi, selanjutnya dilakukan pemetaan topografi desa menggunakan drone untuk menentukan garis pantai factual dan kondisi pemanfaatan lahan di desa Wapia-pia.
“Kegiatan pengabdian diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan daya respon masyarakat terhadap kejadian gempa dan tsunami di wilayah pesisir guna mendukung kawasan destinasi wisata Wakatobi yang masyarakatnya responsif dan memiliki kapasitas mitigasi bencana yang baik,” pungkas mantan Kepala pusat studi penginderaan jauh LPPM UHO ini.