Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Upaya Budidaya Kepiting Bakau dan Penyimpanan Cadangan Stok Karbon Yang Berkelanjutan di Biosite Teluk Pangpang Memanfaatkan Teknologi Silvofishery
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung (LPPM ITB) 2024, menjalan program pengabdian masyarakat bertema bottom up di Teluk Pangpang Kabupaten Banyuwangi sebagai bentuk kepedulian ITB untuk memitigasi potensi bencana iklim di masa mendatang akibat peningkatan emisi karbon yang terus meningkat secara organik maupun antropogenik.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dipimpin oleh Dr Prima Roza (KK Ilmu Kemanusiaan - ITB) yang berkolaborasi dengan dosen lintas KK yaitu Prof Edy Tri Baskoro (KK-Matematika Kombinatorika) dan Miga Magenika Julian MT (KK Hidrografi - ITB), juga didukung oleh mahasiswa lintas disiplin ilmu: Adhima Al Azmi dan Shafa Nur H dari Teknik Geodesi dan Putri Farhaniah dari Oseanografi. Disamping itu, kegiatan aksi tanam mangrove sebagai pembentukan ekosistem penyimpan stok karbon dikombinasikan dengan metode budidaya silvofishery kepiting bakau ini mendapat dukungan dari akademisi lokal Mega Yuniartik MPi (Ilmu Perikanan - Untag Banyuwangi) dan Abdillah MT (Ijen UNESCO Global Geopark). Tujuan dari kegiatan PengMas menanam mangrove adalah untuk mengurangi jumlah karbon di atmosfer dan menyediakan ekosistem alami bagi biodiversitas pesisir, terlebih keberadaan mangrove berfungsi sebagai penyedia nutrien alami dan bioakumulator yang dapat dimanfaatkan oleh penambak lokal untuk budidaya kepiting bakau.
Kegiatan mendapat respon positif dari stakeholder setempat yaitu: Kepala Desa Wringinputih, Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, dan Kelompok Masyarakat Raja Vaname. Siswa sekolah menengha turut dilibatkan penanaman sebagai bentuk edukasi dan peningkatan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya menjaga lingkungan alami mangrove.
Berita terkait:
youtube.com/@drpmitb: ITB, Untag Banyuwangi, dan UNESCO Ijen Geopark Bersinergi Lestarikan Hutan Mangrove
