Pada akhir Juli 2024, kolaborasi antara Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Halu Oleo (UHO), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, berhasil melaksanakan serangkaian kegiatan edukasi dan simulasi terkait mitigasi bencana tsunami. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat, terutama siswa sekolah dasar dan warga desa, terhadap ancaman tsunami.
21 Juli 2024: Kick-Off dan Identifikasi Kapasitas Desa
Kolaborasi dimulai dengan "kick-off" kegiatan pada 21 Juli 2024 di Desa Wapia-Pia. Prof. Dr. Laode M. Golok Jaya, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik UHO, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat terhadap bencana gempa dan tsunami, terutama di wilayah pesisir yang rentan. Dr. Endra Gunawan dari ITB menambahkan bahwa identifikasi kapasitas desa dilakukan untuk memenuhi indikator dari UNESCO-IOC mengenai kesiapan desa terhadap bencana tsunami.
22 Juli 2024: Simulasi Tsunami di Desa Wapia-Pia
Simulasi pertama dilaksanakan pada 22 Juli 2024, melibatkan warga Desa Wapia-Pia bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wakatobi, Babinsa, Kepolisian, serta mahasiswa dari berbagai universitas. Dr. Rahma Hanifa dari BRIN menjelaskan bahwa simulasi dimulai dengan skenario gempa, diikuti oleh peringatan tsunami melalui pengeras suara masjid. Warga kemudian mengevakuasi diri ke SMKN 1 Wangi-Wangi, membawa tas siaga bencana. Sekretaris Desa Wapia-Pia, Mudianto, menyatakan bahwa kegiatan berjalan lancar dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
Simulasi di SDN 2 Waha, Wangi-Wangi
Simulasi juga dilakukan di SDN 2 Waha, Wangi-Wangi, dengan melibatkan ratusan siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Dr. Endra Gunawan dari ITB menuturkan bahwa simulasi ini dimulai dengan penyuluhan tentang tanda-tanda alam yang mengindikasikan akan terjadinya bencana, diikuti oleh tindakan tanggap darurat saat gempa, dan diakhiri dengan evakuasi menuju SMKN 1 Wangi-Wangi. Dr. Rahma Hanifa menyatakan bahwa antusiasme siswa sangat tinggi, yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesiapan mereka menghadapi bencana.
Penutup dan Harapan
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana tetapi juga memperkuat jejaring antar akademisi dan peneliti dari ITB, UHO, dan BRIN. Aulia Oktaviani dari BRIN menjelaskan bahwa kegiatan ini termasuk implementasi SOP evakuasi dan pembentukan tim penanggulangan bencana di Desa Wapia-Pia. Harapan ke depannya, melalui pelatihan dan simulasi ini, masyarakat Wakatobi akan lebih siap dalam menghadapi potensi bencana tsunami di masa mendatang.
Berita Terkait:
1. rri.co.id: Simulasi Tsunami di Wakatobi Edukasi Antisipasi Kebencanaan
2. rakyatsultra.id: ITB, UHO dan BRIN Lakukan Edukasi Serta Simulasi Tsunami Pertama di Wakatobi
3. kendarinews.com: Fakultas Teknik UHO, ITB dan BRIN Libatkan Warga Gelar Simulasi Tsunami
4. kendarinews.com: ITB, UHO dan BRIN Edukasi Serta Simulasi Tsunami di SDN 2 Waha, Wangi-Wangi
5. kendarinews.com: UHO, ITB dan BRIN Kolaborasi Tingkatkan Kapasitas Masyarakat Terhadap Bencana
Youtube: @DRPM ITB Pendampingan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Terhadap Bencana Gempa dan Tsunami di Desa Wapia-pia