ITB Mengadakan Pelatihan Mengolah Kopi Spesial untuk Petani Guranteng

ITB Mengadakan Pelatihan Mengolah Kopi Spesial untuk Petani Guranteng

TASIKMALAYA, lppm.itb.ac.id-27 Juli 2022, Tim Pengabdian Masyarakat ITB memberikan pelatihan terkait literasi Kopi Nusantara bagi petani yang ada di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung.

Ketua tim pengabdian masyarakat ITB dan dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB, Husna Nugrahapraja, Ph.D., mengatakan pelatihan ini diberikan nama "Sekolah Literasi Kopi Nusantara", dengan maksud memperkenalkan proses pengolahan kopi yang sesuai dengan standar.

“Kopi yang ada di Guranteng ini, bisa dijual dengan harga yang lebih pantas dan tidak hanya dijual murah atau curah. Kopi ini bisa memiliki nilai lebih. Kalau yang paling tinggi di kopi itu disebut kopi spesial,” Ujar Husna pada wawancaranya dengan radartasik.com.

Mulai dari cara pemetikannya, pencuciannya, cara permentasinya, dilanjutkan ke pengeringan. Setelah itu, cara bagaimana hasil dari kopi itu diproses lagi, dibuang gabah keringnya dan kulit-kulit arinya. 

Selanjutnya, kopi tersebut di-roasting, sampai akhirnya menjadi satu produk yang memang layak dijual, tidak kaleng-kaleng dan murahan tapi memang bisa masuk ke pasar-pasar premium. 

“Kami sudah survei, di Guranteng ketinggiannya 900 MDPL ke bawah. Di sini banyak petani robusta, yang memang belum teridentifikasi,” jelas Husna.

Namun setelah melihat bijinya cukup besar, mirip dengan kopi robusta temanggung. Husna menganggap kopi Guranteng memiliki potensi, kalau semua petani kecil digabungkan akan menjadi aset desa yang cukup besar.

Kepala Desa Guranteng, Endang Bahrum, menyebutkan, perangkat desa mengucapkan syukur dan terima kasih kepada tim ITB yang data untuk kedua kalinya dengan tujuan memberikan kontribusi terhadap kopi Guranteng ini. 


“Awalnya dia mengadakan pelatihan bagi pemuda milenial berupa sekolah literasi digital desa. Sekarang temanya adalah kopi nusantara. Kami sangat bersyukur di saat masyarakat petani kopi yang juga ada pemuda milenial yang belajar kopi hari ini sudah bisa terjawab keinginan mereka,” ujar Endang.

Selama ini petani kopi di Guranteng masih bersifat tradisional. Jadi belum ada edukasi bagaimana memilih kopi yang baik, memanen dan menanam yang baik.

775

views