Kamis, 10 Oktober 2024
Para ahli ITB di bidang Sipil, Air Bersih dan Geofisika telah terjun selama 3 bulan di tiga Kampung di Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya untuk menyumbangkan karya dan pemikirannya melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat. Para ahli ITB dan tim teknis pengeboran penyedian air bersih berhasilkan melakukan pengeboran dan mendapatkan sumber air bersih yang memenuhi syarat kesehatan. Bersamaan dengan keberhasilan tersebut, tim ITB juga memasang alat IGW ultrafiltrasi air siap minum karya Prof. I Gede Wenten. Teknologi ultrafiltrasi air siap minum ini merupakan metode pemurnian air berbasis membran ultrafiltrasi yang dilengkapi dengan agen anti bakteri. Teknologi ini efektif dalam menyaring zat besi, koloid, dan partikel-partikel penyebab kekeruhan, sambil tetap menjaga kandungan mineral penting di dalam air.
Pada Kamis, 10 Oktober, Warga Kampung Gamta, Kampung Magey, dan Kampung Kapatcol di Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya merayakan keberhasilan mendapatkan sumber air bersih dan peralatan ultrafiltrasi siap minum. Ratusan warga menyambut meriah acara perayaan dan selamatan di lapangan SD Negeri 18 Gamta, dengan penyambutan tarian khas dari kepulauan Misool dan juga acara minum air bersama. Warga yang hadir dalam seremoni berkesempatan mengambil air dengan mudah dari keran air minum bersama-sama dengan para pimpinan desa dan tim ITB. Dalam sambutannya, pimpinan distrik, pimpinan desa, dan tim ITB menyampaikan pentingnya warga untuk menjaga dan merawat peralatan ini. Pada saat acara minum bersama pihak ITB juga memperlihatkan hasil pengujian kualitas air dengan pengukuran pH, TDS, dan Konduktivitas yang memberikan indikasi kualitas air baik, sehat dan mengandung mineral. Kegiatan pengabdian eksplorasi pengeboran air bersih ini melibatkan para ahli dari ITB, yaitu Dr. rer. nat. Widodo, Dr. Eng. Arno Adi Kuntoro, Mohammad Farid, Ph.D, dan tim pemasangan alat IGW ultrafiltrasi air siap minum yang dipimpin oleh Dr. Rofiq Iqbal.
Program ini juga mendapat dukungan dari otoritas setempat. Sekretaris Distrik Misool Barat, Moh Saleh Wihel, SE yang mengatakan bahwa konsep penyediaan air bersih untuk minum melalui proses ultrafiltrasi merupakan gagasan baru di wilayahnya. Pemerintah Distrik Misool Barat mengucapkan terima kasih atas bantuan dari DRPM ITB. Program ini juga mendapat dukungan dari tiga Kepala Kampung sebagai bagian dari pemanfaatan "Dana Kampung", yang merupakan bukti keseriusan kepemimpinan dalam mengatasi krisis air bersih. Sehingga kegiatan pengabdian masyarakat ITB di 3T di Wilayah Indonesia Timur ini menjadi program percontohan dimana dana desa berhasil disinergikan dengan dana pengabdian masyarakat dari Perguruan Tinggi.
Perwakilan Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) ITB yakni Asisten Direktur Bidang Pengabdian Masyarakat DRPM ITB Dr. Deny Willy Junaidy, Ph.D. dan Ferdyansyah Poernama, A.Md. selaku Kasie Program DRPM ITB hadir dalam kunjungan monev dan seremoni. Program ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat ITB yang didanai Yayasan LAPI dan DRPM ITB serta dukungan dari Kemendes PDTT. ITB juga telah mengembangkan aplikasi bernama Desanesha untuk membantu Kepala Desa dapat terhubung langsung dengan para pakar ITB untuk ikut membantu memecahkan masalah Desa melalui bantuan teknologi.
Sejalan dengan amanat RPJMN 2025 – 2029 yang menyasar 45 Kawasan sebagai Prioritas Nasional, dan 108 Kawasan sebagai Prioritas Bidang/Kementerian untuk membangun dari desa dan dari bawah yang sesuai dengan Misi Asta Cita. Pembangunan infrastruktur desa menjadi program unggulan ke-7 yang perlu mendapat perhatian khusus. Krisis ketersedian air bersih dan konektivitas intenet menjadi keutamaan bagi pemenuhan kebutuhan terkait infrastruktur. ITB bersama Kemendes PDTT dan pemerintah daerah setempat telah nyata menjalankan amanat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.