ITB Latih Warga IKN Budidaya Kedelai untuk Wujudkan Kemandirian Pangan

Tim Pengabdian Masyarakat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan pelatihan bagi warga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kelurahan Pemaluan dan Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Pelatihan ini berfokus pada budidaya dan pengolahan kedelai, bertujuan untuk mendukung swasembada pangan di tingkat rumah tangga di wilayah IKN. Tim yang berasal dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB, terdiri dari Dr. Dadang Sumardi, Dr. Mia Rosmiati, Dr. Eri Mustari, Dr. Endang Hernawan, Ujang Dinar Husyari, SP., MP., Haydar Alfan Nur, Muhammad Fatih Rizieq, dan Yokie Lidiantoro, berpartisipasi aktif dalam program ini.

Pelatihan yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB melalui Program Pengabdian Masyarakat Skema Bottom Up 2024, akan berlangsung selama delapan bulan. Fokusnya mencakup pelatihan budidaya kedelai, pengelolaan hasil panen, hingga pengolahan menjadi produk seperti tempe, tahu, kecap, dan tauco. Pemaluan dipilih sebagai lokasi pelatihan karena pada tahun 2023 telah dilakukan program peningkatan produktivitas hortikultura melalui model permakultur. Sebelumnya, warga telah dilatih membuat pupuk organik dan pestisida nabati.

Dengan data menunjukkan bahwa sekitar 73,64 persen penduduk Kecamatan Sepaku masih tergolong prasejahtera, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan keterampilan dan peluang usaha. Penanaman kedelai dilakukan menggunakan metode urban farming dengan raised bed dan polybag di lahan milik warga. Media organik yang digunakan terdiri dari campuran tanah, kotoran kambing, batang pisang, dan sekam, yang ditambah bakteri dan jamur pembenah tanah serta pupuk NPK.

Selain budidaya, warga juga dilatih cara mengolah produk turunan kedelai, seperti tempe, kecap, dan tauco. Metode urban farming yang diterapkan, menurut Poniah, pemilik lahan di Bukit Raya, cocok untuk masyarakat dengan lahan terbatas. Hasil panen kedelai pertama diperkirakan akan terjadi pada Oktober 2024, dengan biji kedelai yang dipanen akan dijadikan benih untuk petani setempat.
 

Berita terkait:

kaltim.idntimes.com: ITB Latih Warga IKN Budidaya Kedelai untuk Kemandirian Pangan

75

views