Institut Teknologi Bandung (ITB) telah mengirimkan bantuan tanggap darurat untuk wilayah terdampak gempa di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Gempa berkekuatan 5.0 skala Richter yang terjadi pada Rabu, 18 September 2024, mengguncang sejumlah desa di Kabupaten Bandung, termasuk Desa Cibeureum yang menjadi salah satu desa paling parah terdampak. Kepala Desa Cibeureum, Abek Subekti, melaporkan bahwa hampir seluruh bangunan di desa tersebut mengalami kerusakan, mengakibatkan ribuan warga mengungsi.
Gempa ini menyebabkan rusaknya infrastruktur di Kecamatan Kertasari, termasuk 700 rumah, 60 Sekolah Dasar, dan 7 Sekolah Menengah Pertama, serta memaksa 450 orang untuk mengungsi. Sebanyak 82 warga mengalami luka ringan hingga sedang, dengan beberapa korban mengalami luka serius yang dirawat di RS Bedas dan Puskesmas Kertasari. Selain kerusakan pada rumah warga, gempa juga merusak 9 fasilitas pendidikan, 27 tempat ibadah, 5 fasilitas kesehatan, dan beberapa fasilitas umum lainnya. Dampak dari gempa ini begitu luas, mempengaruhi kehidupan ribuan orang di berbagai desa.
Kebutuhan mendesak untuk air bersih dan dukungan kesehatan menjadi fokus utama pasca-gempa. Menanggapi situasi ini, ITB bersama beberapa lembaga seperti Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK ITB), Masjid Salman ITB, LPPM ITB, serta relawan dari Rumah Relawan Muda dan Rumah Amal, bekerja sama untuk menyediakan bantuan tanggap darurat. ITB menyalurkan bantuan berupa satu unit sistem ultrafiltrasi siap minum untuk memenuhi kebutuhan air bersih di lokasi terdampak. Unit ini terdiri dari satu unit membran ultrafiltrasi dengan spesifikasi sebagai berikut:
- 1 Unit UF Tipe HU 6060
- 1 Unit UF Tipe HU 3060
- 1 unit pompa dengan daya 250 watt dan kapasitas aliran 34 liter per menit
- 1 unit frame UF dengan konektor dan selang
- 1 unit kabel roll
- 1 unit box
Bantuan ini diserahkan oleh perwakilan dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat ITB, Yunyun Hendra Gunawan dan dari Rumah Amal Salman yang diwakili oleh Direktur Rumah Amal Salman, Syachrial, S.T., M.S.P kepada Asep Ahmad Yani, Sekretaris RW 016 Desa Lebaksari, Kecamatan Kertasari. Dengan bantuan ini, diharapkan kebutuhan air bersih dapat teratasi dan mengurangi beban masyarakat terdampak.
Selain itu, ITB juga menyalurkan bantuan lainnya, seperti gummy minyak lele untuk balita yang berguna untuk pemenuhan gizi, serta hand sanitizer guna menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat di tengah situasi darurat. Bantuan ini juga melibatkan tenda tipe A yang dirancang dengan menggunakan kearifan lokal berupa bambu sebagai bahan utama. Tenda-tenda ini dibangun bersama oleh masyarakat dan relawan untuk digunakan sebagai tempat tinggal sementara bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah.
Masyarakat Desa Cibeureum, dengan jumlah penduduk sekitar 19 ribu orang yang tersebar di 29 RW dan 187 RT, menunjukkan semangat gotong royong dalam upaya pemulihan pasca-bencana. Mereka bekerja sama untuk mendirikan tenda-tenda, menyediakan tempat tinggal sementara, dan memenuhi kebutuhan dasar warga. Semoga bantuan yang telah disalurkan dapat mempercepat proses pemulihan pasca-gempa dan membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat yang terdampak.
Berita Terkait:
bandung.kompas.com: 19.000 Warga Cibeureum Bandung Mengungsi, Tenda Ramah Gempa Dibangun