ITB Introduces CDN Technology to Lampung Schools to Enhance Digital Learning Access

Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkenalkan teknologi Content Delivery Network (CDN) di SMAN 1 dan SMKN 1 Bengkunat Belimbing di Lampung untuk membantu sekolah-sekolah tersebut dalam mengakses konten pembelajaran digital dengan lebih efisien. Teknologi CDN ini sangat relevan, terutama di daerah yang mengalami kendala infrastruktur internet. Dalam konteks pendidikan, CDN merupakan solusi yang efektif untuk mendistribusikan konten secara cepat dan mengurangi waktu pemuatan dengan menempatkan konten lebih dekat ke lokasi pengguna.

CDN sendiri adalah sistem jaringan server yang tersebar secara geografis untuk mempercepat akses konten digital, seperti video, gambar, dan data. Setiap kali pengguna mengakses konten, permintaan akan diarahkan ke server terdekat, yang menyimpan salinan dari konten yang ada di server utama. “Dengan adanya konten yang lebih dekat dengan pengguna, pemakaian bandwidth dapat dihemat, beban server utama berkurang, dan akses konten menjadi lebih cepat,” ujar Prof. Dr. Ir. Nana Rachmana Syambas, M.Eng., sebagai pemimpin kegiatan pengabdian masyarakat ini pada Kamis (10/10/2024). Teknologi CDN yang diterapkan menggunakan server lokal di lingkungan sekolah, sehingga memungkinkan integrasi yang lebih mudah dan akses konten yang lebih cepat bagi siswa.

Dalam implementasi di SMAN 1 dan SMKN 1 Bengkunat Belimbing, CDN difungsikan untuk mendukung akses materi pembelajaran digital, video, dan sumber daya online lainnya. Dengan menggunakan server lokal yang terintegrasi ke jaringan sekolah, guru dan siswa dapat mengakses konten pembelajaran dengan lebih lancar, mengurangi ketergantungan pada jaringan internet luar yang sering kali lambat dan tidak stabil di daerah tersebut. Berdasarkan survei awal, banyak siswa mengalami kendala dalam mengakses konten pembelajaran karena keterbatasan kuota internet dan bandwidth.

Untuk mengatasi kendala internet yang sering menghambat proses belajar, ITB juga melakukan pemasangan Starlink sebagai bagian dari program pengabdian ini. Starlink, layanan internet berbasis satelit, diharapkan dapat menyediakan koneksi yang lebih stabil dan cepat, memungkinkan teknologi CDN untuk bekerja lebih efektif. “Ini memastikan ketersediaan internet yang cepat dan stabil, sehingga memungkinkan implementasi CDN berjalan efektif, dan secara signifikan meningkatkan kecepatan akses terhadap konten pendidikan digital,” jelas Prof. Nana.

Selain pemasangan CDN dan Starlink, kegiatan pengabdian ini juga mencakup pelatihan kepada para guru dan staf sekolah tentang pengelolaan konten digital. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan para guru dalam menyusun konten pembelajaran berbasis teknologi yang interaktif dan menarik. Guru diajarkan bagaimana membuat dan mengelola konten pembelajaran yang berbasis multimedia sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Hal ini diharapkan dapat memperkaya sumber belajar yang dapat diakses siswa secara mandiri.

Selain itu, tim pengabdian ITB juga memberikan pelatihan kepada guru tentang penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam proses pembelajaran. Dengan bantuan AI, guru diharapkan dapat melakukan personalisasi pembelajaran, seperti menyediakan rekomendasi materi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa atau menyediakan tutor virtual yang siap menjawab pertanyaan siswa kapan saja. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar guru lebih mampu memanfaatkan teknologi dalam mendukung proses pembelajaran yang efektif.

Proses pelatihan penggunaan teknologi CDN tidak hanya diberikan kepada para guru, tetapi juga melibatkan siswa, pengelola TIK, dan staf sekolah. Dalam kegiatan ini, mereka diajarkan untuk memahami dasar-dasar CDN serta tata cara distribusi konten yang optimal. Tim pengabdian mempersiapkan konfigurasi server dan melatih penggunaan autentikasi serta enkripsi media untuk memastikan keamanan akses konten. “Pemanfaatan teknologi CDN dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menghadapi tantangan teknologi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif dan efisien,” ujar Prof. Nana.

Pihak sekolah dan siswa juga dilibatkan dalam memberikan umpan balik tentang teknologi yang diperkenalkan. Mereka diminta mengisi kuesioner untuk mengevaluasi pengalaman mereka dalam menggunakan CDN dan Starlink. “Siswa memberikan feedback pada teknologi CDN yang telah dikembangkan dengan diwajibkan mengisi kuisioner yang diberikan untuk menilai tingkat kepuasan dalam penggunaan teknologi CDN terutama dalam hal konten yang disajikan agar berguna dalam pengembangan ke depan,” tambahnya.

Tahap akhir dari kegiatan pengabdian ini adalah evaluasi program, yang dilakukan melalui survei, wawancara, dan observasi. Tim pengabdian menilai keberhasilan program ini berdasarkan umpan balik yang diterima dari guru, staf pendidikan, dan siswa. Evaluasi juga mencakup dokumentasi kegiatan, seperti laporan instalasi, pelatihan, serta penggunaan teknologi di sekolah. Indikator keberhasilan lain dari program ini adalah peningkatan pemahaman dan kemampuan para peserta dalam memanfaatkan dan memelihara infrastruktur CDN secara mandiri.

Secara keseluruhan, kegiatan ini bertujuan agar mitra sekolah dapat menerapkan teknologi secara mandiri dan berkelanjutan, meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam menghadapi tantangan teknologi, serta mendorong efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Dengan adanya program ini, ITB berharap dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi kualitas pendidikan di SMAN 1 dan SMKN 1 Bengkunat Belimbing melalui penerapan teknologi CDN.

 

Berita Terkait: 

bandungmu.com: ITB Perkenalkan Teknologi CDN di Sekolah Lampung Untuk Tingkatkan Akses Materi Pembelajaran

pengabdian.lppm.itb.ac.id: ITB Tingkatkan Akses Pembelajaran di Lampung dengan Teknologi CDN

63

views