Pada tanggal 29 Juli 2024, di Aula Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Berau (UMB), Tim Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan pertemuan untuk memaparkan program konservasi lahan gambut di Kabupaten Berau. Dalam acara ini, hadir para Wakil Rektor, Dekan, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), dosen, dan mahasiswa UMB.
Nia Kurniasih, Ketua Kelompok Keahlian Ilmu-ilmu Kemanusiaan (KKIK) ITB, membuka acara dengan menjelaskan pentingnya ilmu humaniora dalam keberlanjutan dan menyatakan bahwa ITB berkomitmen untuk memasukkan humaniora dalam rencana induk mereka. Nia menyampaikan berbagai peluang kerjasama antara ITB dan UMB, seperti kolaborasi penelitian, pengabdian masyarakat, konferensi, penulisan artikel jurnal, serta menawarkan dosen UMB untuk melanjutkan studi pascasarjana di ITB. Ia berharap pertemuan ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara ITB, UMB, dan masyarakat Kalimantan Timur. Tema dari kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dari KKIK ITB tahun 2024 adalah mengomunikasikan keberlanjutan kepada semua pihak yang berkepentingan.
Sonny Abfertiawan, akademisi ITB, menambahkan mengenai pentingnya konservasi lahan gambut dengan melibatkan masyarakat. Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor SK.129/MENLHK/SETJEN/PKL.0/2/2017 tentang Penetapan Kesatuan Hidrologis Gambut Nasional, Indonesia memiliki 865 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) dengan total luas 24.667.804 hektar. Kabupaten Berau sendiri memiliki beberapa KHG, termasuk KHG Tanjung Buaya dan KHG Sei Batu Putih. Sonny menekankan pentingnya menjaga lahan gambut karena perannya dalam menyimpan hingga 30 persen karbon dunia dan mencegahnya terlepas ke atmosfer. Lahan gambut juga berfungsi sebagai penopang ekonomi masyarakat lokal serta mencegah perubahan iklim dan bencana alam.
Harry Nuriman, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat ITB, memperkenalkan platform monitoring dan evaluasi lahan gambut yang menggunakan teknologi nirkertas. Platform ini akan menjadi pusat data untuk kegiatan Desa Mandiri Peduli Gambut dan dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan melalui tautan https://dmpg.org. Platform ini juga memantau kegiatan pemberdayaan ekonomi berbasis gambut. Anuraga Bagaskara, mahasiswa Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air ITB, memberikan tutorial singkat tentang penggunaan platform tersebut.
Abdul Hakim, Ketua LPPM UMB, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapan UMB untuk berkolaborasi dalam riset, pengabdian masyarakat, maupun kegiatan akademis lainnya. Dukungan juga disampaikan oleh Dr. Mahfudz Huda, Dekan Fakultas Teknik dan Konservasi UMB, yang menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam konferensi internasional Digital Humanities yang akan diselenggarakan oleh KKIK ITB di Semarang pada 29 Oktober 2024 mendatang.
ITB, sebagai salah satu perguruan tinggi tertua di Indonesia, menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pelestarian lingkungan melalui pemanfaatan teknologi. Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah penting dalam upaya konservasi lahan gambut dan pengembangan masyarakat di Kalimantan Timur.
Berita Terkait:
beraupost.jawapos.com: Konservasi Lahan Gambut di Berau, ITB Gandeng UMB